Manokwari, TP – Balai Wilayah Sungai (BWS), Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Barat diminta untuk memperhatikan pembangunan jalan menuju Dataran Isim dan Mbeimes, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel).
Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Papua Barat, Amus Atkana mengatakan, saat ini ada sebuah foto peti janzah kosong yang sedang viral di media sosial (medsos), dimana itu digotong dan dibawa masyarakat memakai rakit kayu seadanya untuk menyeberang kali.
Dijelaskannya, itu terpaksa dilakukan masyarakat karena akses jalan dan jembatan menuju Dataran Isim mengalami kerusakan parah dan tidak bisa dilakukan kendaraan, sehingga peti jenazah harus dihanyutkan melalui sungai.
“Foto ini sangat menyayat hati, maka sebagai lembaga yang mengawasi pelayanan publik, kami mendesak BWS, BPJN, PUPR Mansel dan PUPR Provinsi harus menetapkan Isim sebagai skala prioritas untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan,” kata Atkana kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, belum lama ini.
Atkana menerangkan, pemimpin daerah diangkat langsung oleh masyarakat melalui sistem demokrasi, kenapa dari tahun ke tahun, masyarakat di Distrik Dataran Isim, Distrik Mbeimes, Distrik Tahota, dan distrik lain di Mansel selalu mempersoalkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.
“Saya melihat di medsos masyarakat, di Dataran Isim, Mansel, menyeberangkan peti jenazah kosong warna putih memakai rakit kayu dan jerigen seadanya, karena jembatan dan jalan di sana putus. Terpaksa mereka harus angkut peti melalui jalur sungai,” terang Atkana.
Untuk itu, ia menegaskan, Pemkab Mansel, Teluk Bintuni, dan Provinsi Papua Barat atas nama layanan publik, maka Ombudsman mendesak supaya akses jalan menuju Dataran Isim diprioritaskan, karena Mansel dan Teluk Bintuni saling bersingungan.
Diutarakannya, langkah cepat dari Pemprov Papua Barat, maka dalam program prioritas Gubernur Papua Barat, Ombudsman meminta pembangunan akses jalan menuju Dataran Isim diprioritaskan. “Karena di sana ada orang-orang Papua yang tinggal di daerah itu,” pungkas Atkana. [FSM-R1]