Sorong, TP – Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu memastikan bahwa program pendidikan sekolah gratis akan dilaksanakan per tahun ajaran baru 2025/2026. Di mana dapam implementasinya, Pemprov PBD akan berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Sorong.
“Yang jelas dalam pertemuan ini telah kita sepakati bersama bahwa sekolah gratis akan dimulai pada tahun ajaran baru. Teknisnya masih menunggu, karena masih diagedakan pertemuan lagi pekan depan,” ujar Elisa Kambu usai membuka acara Rakor Program Pendidikan Gratis bersama Pemkot Sorong, Jumat (11/4/2025)
Dikatakan Elkam, sapaan akrab Gubernur, pihaknya juga telah menugaskan kepala dinas untuk menghimpun data penerimaan peserta didik baru dalam tiga tahun terakhir.“Sudah saya tugaskan kepala dinas ambil data dari sekolah terkait data peserta didik baru dalam tiga tahun terakhir.
Selanjutnya kita hitung kebutuhannya untuk item yang akan dicover oleh perintah, misalnya biaya pendaftaran, uang komite, buku paket maupun seragam,” terang Gubernur.
Gubernur menuturkan, terkait penggunaan anggaran pihaknya akan berupaya lewat kolaborasi bersama Pemkot Sorong. Program ini juga tak akan mengkotak-kotakkan antara siswa OAP maupun non OAP.
“Otsus memang hanya untuk OAP, tetapi anak-anak non OAP akan coba kita upayakan menggunakan sumber dana lain, misalnya DAU. Yang jelas pihaknya memastikan bahwa seluruh anak bangsa harus mendapat perlakuan yang sama,” kata Gubernur.
Sementara itu, Wali Kota Sorong, Septinus Lobat menambahkan, tindak lanjut pembahasan program sekolah gratis tersebut rencananya akan dilanjutkan pada hari Rabu (16/4/2025) mendatang.
Program tersebut juga tak hanya dikhususkan bagi peserta didik di sekolah negeri saja, melainkan juga di sekolah swasta, sebab demuanya sama-sama anak bangsa. Adapun jumlah sekolah jenjang SD, SMP, SMA/MA/MK negeri se-Kota Sorong berjumlah 72.
Program ini kita prioritaskan bagi sekolah negeri dahulu. Namun karena Pemprov sudah memberikan sinyal untuk hibah, maka kalau benar terealisasi akan kami diupayakan juga agar siswa-siswi di sekolah swasta juga dapat merasakan kehadiran program ini.
“Tidak semua sekolah swasta, kita prioritaskan bagi swasta yang menengah ke bawah. Untuk swasta elit rasanya sudah mampu dan mandiri untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan sehingga alangkah lebih tepat bila bantuan itu diberikan kepada yang lebih membutuhkan,” kata Lobat.
Adapun jumlah siswa sekolah negeri hingga hari ini tercatat sebanyak 26.962. Sementara untuk sekolah swasta siswanya diperkirakan mencapai lebih dari 23.000 orang. (CR24)