Manokwari, TP – TK Negeri Pembina Manokwari mengadakan program kunjungan kasih ke dua asrama, yakni Asrama Sekolah Penginjilan Guru Jemaat (SPGJ) Anday dan Asrama Santa Maria SP 8, Manokwari, Rabu (16/4/2025).
Kunjungan kasih ini dipimpin kepala sekolah, Anitjie Latuheru dan Ketua Komite, Toto Iswanto diikuti keluarga besar TK Pembina, dengan menyerahkan bantuan tangan kasih di kedua asrama berupa makanan dan peralatan mandi.
Ketua TK Negeri Pembina Manokwari, Anitjie Latuheru mengatakan, kunjungan berbagi kasih ini merupakan program sekolah setiap tahun bekerja sama dengan para orang tua murid.
“Ini adalah program tahunan kami. Tahun lalu kunjungan kasih dalam rangka Natal dan kali ini kunjungan kasih dalam rangka Idul Fitri. Sumbangan ini sukarela dari orang tua murid TK Negeri Pembina Manokwari kepada sekolah dan kami membagikannya,” katanya.
Diungkapkan, tujuan program ini untuk saling berbagi terhadap sesama dan orang lain yang membutuhkan.
“Kami mau berbagi kasih dengan anak-anak di tempat ini. Ini saja yang kita punya dan ini yang dapat kita bagi untuk adik-adik sekalian. Semoga apa yang kami berikan dapat bermanfaat dan membantu anak-anak di sini,” katanya.
Sedangkan Ketua Komite TK Negeri Pembina Manokwari, Toto Iswanto menambahkan, selain tugas mendidik anak-anak, pihaknya mengajarkan anak-anak tentang kepedulian sosial untuk bisa saling berbagi.
“Tentu kami mendidik anak-anak kami yang masih kecil-kecil ini, bagaimana caranya saling berbagi. Berbagi itu tidak saat kita punya, tetapi bagaimana menyisihkan sedikit yang kita punya untuk adik-adik di asrama,” katanya.
Dari pantauan Tabura Pos, kunjungan kasih pertama dilakukan di Asrama SPGJ Anday dan kedatangan rombongan disambut Direktur SPGJ Anday, Pdt. Samuel Piet Usyor.
Usyor mengatakan, kehadiran keluarga besar TK Negeri Pembina sangat menopang dan menjawab apa yang menjadi pergumulan di asrama.
“Kami menyampaikan banyak terima kasih. Kunjungan seperti ini sangat membantu kami di sini,” kata Usyor saat menerima rombongan.
Ditambahkannya, di SPGJ Anday, terdapat 113 siswa dan siswi SMA dari berbagai pelosok tanah Papua dengan berbagai latar belakang kemampuan orang tua.
Lanjut dia, pengelolaan SPGJ Anday dengan sistem asrama, dimana semua anak tinggal di asrama yang sudah disiapkan, dibantu 20 guru yang terdiri dari 10 guru tetap dan 10 guru tidak tetap.
“Kami harap apa yang dilakukan semakin tumbuh ke depan dan ini menjadi contoh bahwasannya sejak dini sudah harus bisa berbagi, karena di agama manapun hal itu diajarkan,” tukasnya.
Sambutan hangat pun ketika rombongan diterima pengurus Asrama Santa Maria, SP 8, Manokwari. kedatangan rombongan disambut nyanyian murid TK dan SD Katolik Santa Maria.
Kepala SD Katolik Santa Maria, Suster Chrissentin, SPM mengatakan, terdapat 205 anak dari berbagai pelosok tanah Papua yang mengenyam pendidikan Kristen di TK dan SD Katolik Santa Maria, dimana 90 persen adalah anak-anak Papua.
Diungkapkan Chrissentin, dari 205 anak, sebanyak 105 anak dikirim orang tuanya untuk tinggal di Asrama Santa Maria. “Anak-anak ini dikirim orang tua karena ingin menjadi lebih pintar, baik, disiplin dan berlatih untuk hidup mandiri dan sebagainya,” katanya.
Anak-anak di Asrama Santa Maria ini berasal dari berbagai latar belakang orang tua, ada yang mampu, setengah mampu atau tidak mampu dari material dan finansial.
Lanjut, Chrissentin, dengan jumlah anak di asrama sebanyak 105 orang, tentu sangat membutuhkan dukungan, karena setiap hari harus memenuhi kebutuhan makan sebanyak 3 kali sehari.
“Terima kasih atas kunjungan kasih kepada anak-anak kami. Tentu anak-anak yang di sini nanti di mana mereka berada akan meniru seperti apa yang saat ini dilakukan oleh bapak ibu dari TK Negeri Pembina,” tutur Chrissentin. [SDR-R1]
