*Hadiri Raker Bupati se-Provinsi Papua Barat;*
Manokwari TP – Bupati Manokwari Selatan, Bernard Mandacan, S.IP, menghadiri Raker Bupati dan Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029 se-Provinsi Papua Barat tahun 2025, dengan Tema ‘Sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah menuju Papua Barat yang aman, sejahtera, bermartabat dan mandiri’ di Auditorium PKK Papua Barat, Manokwari, Selasa (22/4) pagi.
Pada kesempatan itu, Bupati Mansel, Bernard Mandacan mengakui, ikut menyetujui hasil Raker Bupati dan Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029 se-Provinsi Papua Barat, dengan tetap memperhatikan program prioritas pembangunan Kabupaten Mansel dan potensi unggulan yang ada di Kabupaten Mansel.
Seperti, penyelesaian Kantor Pemerintahan baik Kantor Bupati dan DPRK Mansel, termasuk penyelesaian pembangunan infrastruktur Bandara Abreso Ransiki dan pemanfaatannya.
Termasuk mendorong peningkatan kegiatan operasional Ebiert Suth Cokran dalam pengembangan perkebunan kakao, import biji kakao serta mendorong produksi coklat Mansel.
Ia mengungkapkan, lebih jelas soal RPJMD 2025-2029 se-Provinsi Papua Barat, dia akuinya sudah tertuang dalam visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Mansel periode 2025-2030, maka tinggal ditindaklanjuti pelaksanaannya di daerah.
“Visi misi kita (Bupati dan Wakil Bupati Mansel) sudah sejalan dengan RPJMD 2025-2029 se-Provinsi Papua Barat, tinggal kita jabarkan dalam program kerja,” ucap Bupati Bernard.
Hal yang berkaitan dengan Indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih rendah dan persentase angka kemiskinan yang tinggi serta tingkat penganggaran yang masih terjadi di Mansel, dia menegaskan, akan meminta OPD terkait untuk segera menyelesaikan persoalan dimaksud, setidaknya sedikit demi sedikit bisa dilakukan perbaikan.
Bukan saja itu, Mandacan juga menegaskan, Inspektorat Kabupaten Mansel harus lebih proaktif dalam melakukan pencegahan korupsi dari dalam tubuh internal pemerintah itu sendiri.
“Seperti arahan Kejaksaan, Inspektorat harus proaktif, selalu membangun komunikasi dengan pihak terkait seperti Kejaksaan sebagai upaya dalam pencegahan korupsi, jangan tinggal diam di Mansel, kalau ada persolaan yang bisa kita selesaikan secara internal, Inspektorat segera memainkan perannya, jangan sampai keluar ke muara,” pinta Bupati Bernard.
Sejalan dengan itu, Mandacan juga akan melaksanakan pergantian Bendahara OPD yang tidak cakap dan kurang memahami aturan.
“Saya lihat Pimpinan OPD masih lemah dan masih jauh dari harapan, belum bisa membantu Bupati dan Wakil Bupati dalam menerjemahkan visi dan misi. Utama Bappeda harus lebih proaktif membangun komunikasi dengan Bappeda Provinsi menyangkut pembangunan, jangan tinggal diam di Mansel, karena kita sangat lambat,” tukas dia.
Sebelumnya, melalui pemaparan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dijelaskan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Papua Barat tahun 2024 mencapai angka 67,69.
Secara khusus, IPM Kabupaten Mansel tahun 2024 mencapai angka 62,45, dengan angka umur harapan hidup 60,26, harapan lama sekolah di angka 12,78 dan rata-rata lama sekolah di angka 7,17 (katagori rendah).
Untuk kemiskinan di Provinsi Papua Barat, persentase penduduk miskin di Provinsi Papua Barat tahun 2024 sebesar 21,66 persen. Kabupaten Mansel menduduki peringkat 4 dari 7 Kabupaten di Provinsi Papua setelah Kabupaten Manokwari.
Persentase kemiskinan di Kabupaten Mansel tahun 2024 mencapai 26,83 persen, dengan jumlah penduduk miskin tahun 2024 sebanyak 7,64 (dalam ribuan).
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Papua Barat tahun 2024 sebesar 4,13 persen. Kabupaten Mansel menduduki urutan 2 setelah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegat) yang menduduki peringkat pertama TPT tertinggi dari 7 Kabupaten di Provinsi Papua Barat. TPT Kabupaten Mansel tahun 2024 sebesar 2,54 persen. [BOM-R4]
