Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat tengah menyiapkan lahan seluas 49 hektar guna persiapan pembangunan Rumah Sakit (RS) Vertikal tipe A dan gedung sekolah unggulan (SU) di ibu Kota Provinsi Papua Barat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Papua Barat, Raymond Yap mengatakan, pihaknya merencanakan tanah seluas 29 hektar berlokasi di Kampung……. Distrik Warmare untuk pembangunan Rumah Sakit Vertikal.
Sedangkan, kata Yap, untuk pembangunan sekolah unggulan berlokasi di Andai berdekatan dengan Polda Papua Barat dengan luas 29 hektar.
“Kebutuhan lahan untuk gedung sekolah unggulan berkisar antara 20-25 hektar. Sedangkan, lahan yang kami rencana siapkan sekitar 29 hektar. Kita hanya menyiapkan lahan untuk pembangunan fisiknya gunakan anggaran yang bersumber dari APBN,” kata Yap kepada wartawan di Gedung Auditorium PKK Arfai, Selasa (22/4/2025).
Dikatakan Yap, pihaknya mengalami kendala, karena lahan-lahan ini belum diselesaikan ganti rugi. Namun, saat ini pihaknya telah membentuk tim untuk menyelesaikan ganti rugi lahan-lahan ini.
Menurutnya, lahan-lahan ini harus diselesaikan tahun ini, karena sertifikat dari lahan ini akan menjadi satu bagian usulan dari pemprov ke pemerintah pusat, agar pembangunan fisik sekolah unggukan dan rumah sakit vertikal dapat dibangun.
Disinggung terkait keterlibatan tim appraisal dalam proses pembebasan kedua lahan ini, Yap menerangkan, awalnya pengadaan kedua lahan ini dilakukan oleh Biro Pemerintahan, Setda Papua Barat.
Saat itu, sambung Yap, proses penyelesaian ganti rugi lahan masih menggunakan harga kesepakatan antara Biro Pemerintahan dan masyarakat pemilik hak ulayat.
Tetapi, sejak tahun 2015 ke atas proses penyelesaian ganti rugi lahan menggunakan jasa appraisal. Sekarang masih ada tunggakan dan diselesaikan dengan harga kesepakatan.
“Kalau masyarakat meminta peninjauan ulang, misalnya. Barulah bisa gunakan jasa appraisal,” ujar Yap.
Lebih lanjut, kata Yap, untuk kedua lahan ini masih ada sisa tunggakan, kalau masyarakat bersedia maka tahun ini tim mediasi akan turun untuk melakukan proses penyelesaian.
“Kurang lebih anggaran senilai mencapai Rp. 30 – Rp. 40 miliar untuk penyelesaian tunggakan kedua lahan ini,” ujarnya serah menambahkan, lokasi lahan Rumah Sakit Vertikal dipilih di Warmare.
Sebab, kata dia, menurut gubernur, ketika Rumah Sakit Vertikal dibangun di Warmare dapat mengakses sekian kabupaten, baik Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan maupun Teluk Bintuni.
“Kalau di wilayah kota sudah ada banyak rumah sakit. Sehingga disarankan untuk berada di titik strategis untuk menjangkau sekian kabupaten di Papua Barat,” tandas Yap. [FSM]