Manokwari, TP – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Teluk Bintuni 2024-2029 merupakan tahapan pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) pertama dalam periode RPJPD baru.
Hal ini dikatakan, Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy saat memaparkan RPJMD 2024-2029 Teluk Bintuni pada rapat kerja (Raker) Bupati se Papua Barat di Auditorium PKK Arfai, Rabu (23/4/2025).
Dikatakan Manibuy, RPJMD Teluk Bintuni akan menentukan fondasi kebijakan pembangunan selama 20 tahun ke depan. Sebagai langkah awal menuju pencapaian visi jangka panjang, menyusun strategi pembangunan berbasis isu strategis jangka panjang.
“Untuk itu penyusunan RPJMD kami upayakan untuk tetap mengacu pada Dokumen RPJPD, agar terjadi kesinambungan pembangunan antar periode,” kata Manibuy.
Dijelaskan Manibuy, beberapa capaian indikator makro pembangunan di Teluk Bintuni dengan kondisi terakhir pertumbuhan ekonomi berada pada angka 29,22 persen, terlihat sangat tinggi karena besarnya kontribusi sekotr primer terhadap pertumbuhan ekonomi Teluk Bintuni sebesar 30 persen.
Tentunya, jelas dia, menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mendorong sektor sekunder dan tersier agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan, kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih berada pada kategori sedang, tingkat kemiskinan yang masih cukup tinggi membutuhkan perhatian lebih, serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang saat ini berada pada angka 3,16 persen.
Untuk isu strategis pembangunan di Teluk Bintuni diantaranya, sebut Manibuy, pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial. Lalu, infrastruktur dan konektivitas.
Kemudian, sosial budaya, toleransi, dan inklusivitas, partisipasi, kreativitas, inovasi dalam pembangunan, ekonomi lokal, sumber daya alam, dan kelestarian lingkungan, dan tata kelola pemerintahan dan penataan wilayah.
“Visi yang kami usung dalam RPJMD Teluk Bintuni Tahun 2025-2029 adalah mewujudkan masyarakat yang sehat, energik, religius, dan andal menuju Teluk Bintuni smart, dan inovatif atau biasa kami sebut visi SERASI 2025-2029,” terang Manibuy.
Guna mencapai visi pembangunan, maka terdapat 6 misi yang diusung diantaranya, sebut Manibuy pertama, meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan serta ketahanan pangan dan gizi.
Kedua, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan. Ketiga, mendukung terciptannya masyarakat yang menjunjung nilai keagamaan, budaya, kearifan lokal dan hak asasi manusia.
Ke-empat, lanjut dia, mendayagunakan ekonomi lokal dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumber daya alam secara berkelanjutan. Kelima, meningkatkan keterpaduan tata ruang dan pembangunan infrastruktur yang merata dan ke-enam, mengembangkan partisipasi, kreativitas, dan inovasi dalam Pembangunan.
Kemudian, tambah Manibuy, terdapat sejumlah program unggulan atau prioritas yakni, beasiswa pendidikan “Teluk Bintuni Smart” yang mana memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi aparatur sipil negara (ASN) maupun masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik berbasis pada kebutuhan daerah.
Selanjutnya, Otsus Card bagi Orang Asli Papua, merupakan affirmative action, dengan mengalokasikan anggaran khusus untuk memberikan penguatan pada orang asli papua agar mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial yang lebih baik.
Lalu, e-government terintegrasi, konektivitas antar wilayah, pembangunan berbasis kampung dan distrik, pengembangan agroindustri, peningkatan pendapatan asli daerah, dan penguatan kapasitas lembaga masyarakat adat dengan memberikan ruang dengan menempatkan anggaran pada lembaga masyarakat adat dalam pengembangan dan pelestarian budaya, adat istiadat dan kearifan lokal.
“Posisi Kabupaten Teluk Bintuni dalam RPJMN 2025 – 2029
masuk dalam Daftar Indikasi Proyek Strategis Nasional 2025-2029 No. Urut: 47 sebagai kawasan industri, pengembangan industri metanol, amonia, pemanfaatan karbon dari hasil CCUS/CCS,” tandas Manibuy. [FSM-R5]