Aksi Konvergensi Penanganan Stunting
Manokwari, TP – Kabupaten Teluk Bintuni meraih penghargaan terbaik atau peringkat pertama dalam aksi konvergensi penanganan stunting se-Provinsi Papua Barat 2024.
Di posisi kedua ditempati Kabupaten Kaimana dan peringkat ketiga diduduki Kabupaten Teluk Wondama. Atas pencapaian itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat memberi penghargaan dan bantuan laptop.
Penghargaan diserahkan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam Musrenbang Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Papua Barat di Aston Niu Hotel, Manokwari, Rabu (14/5/2025).
Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy menjelaskan, penghargaan yang diperoleh Teluk Bintuni dalam penanganan stunting, bukan hanya hasil kerja jajaran pemerintah, tetapi semua pihak.
“Hasil terbaik penanganan stunting di Teluk Bintuni melibatkan semua stakeholder,” klaim Manibuy kepada para wartawan di Aston Niu Hotel, Manokwari, Rabu (14/5/2025).
Dirinya memastikan prestasi itu akan dijaga dan ditingkatkan, karena penanganan stunting menjadi program prioritas di masa kepemimpinannya dan Wakil Bupati, Joko Linggara. “Di masa pemerintahan saya, kami belum memasang target, tetapi akan kita bahas bersama nanti,” katanya.
Bupati mengatakan, pihaknya akan membahas pemberian penghargaan terhadap dinas terkait yang sudah bekerja sama menjalankan program penanganan stunting agar lebih meningkat.
“Nanti setelah dari sini, saya pulang akan diskusi dengan dinas-dinas terkait untuk keberlanjutan program penanganan stunting di Teluk Bintuni,” katanya.
Selain Kabupaten Teluk Bintuni, Kaimana, dan Teluk Wondama, kabupaten lain, seperti Fakfak, Manokwari, Pegunungan Arfak (Pegaf), dan Manokwari Selatan juga mendapat penghargaan dan bantuan 1 laptop untuk diberikan ke puskesmas di setiap daerah.
Manokwari di Luar 3 Besar
Kabupaten Manokwari tidak masuk dalam 3 besar aksi konvergensi penanganan stunting terbaik, akan menjadi catatan bagi Wakil Bupati Manokwari, Mugiyono.
Mugiyono mengklaim, penanganan stunting di Manokwari sudah dilakukan secara baik dan maksimal.
“Tadi kami bukan tiga besar. Kami sudah cukup bagus dalam penanganan stunting, tetapi di tengah-tengah kebagusan kami, ternyata masih ada yang lebih bagus karena di Provinsi ini ada 7 kabupaten,” kata Mugiyono kepada para wartawan di Aston Niu Hotel, Manokwari, Rabu (14/5/2025).
Dirinya yakin persentase intervensi Pemkab Manokwari terhadap stunting sudah cukup besar, hanya saja karena jumlah penduduk lebih banyak dibandingkan kabupaten lain, sehingga persentase itu dinilai kecil untuk skala Provinsi.
“Cakupan yang kita entaskan lebih tinggi, namun penduduk kita banyak, sehingga persentasenya jadi kecil. Apalagi, penduduk kita sudah mencapai di atas 205.000 penduduk dan saya kira hampir sepertiga penduduk di Papua Barat ada di Manokwari,” kata dia.
Meski begitu, lanjut Mugiyono, penilaian dari Pemprov Papua Barat melalui Dinkes menjadi catatan bagi Pemkab Manokwari untuk lebih baik ke depan.
Dikatakannya, hasil ini akan menjadi bahan evaluasi terhadap penanganan stunting dan OPD teknis, termasuk Dinkes Kabupaten Manokwari.
Ia mengaku sudah menerima masukan untuk perbaikan pelayanan di Dinas Kesehatan. “Sudah ada masukan cukup banyak untuk perbaikan di Dinas Kesehatan ke depan. Kita akan evaluasi bersama. Keputusan nanti ada bersama Pak Bupati,” tukasnya. [SDR-R1]