Manokwari, TP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP), terus berupaya menyelesaikan pembangunan hunian sementara (Huntara) bagi warga Borobudur.
Kepala Dinas PRKP Manokwari, Joni Towansiba mengatakan saat ini masih tahap pembersihan, namun sudah mencapai 99 persen.
“Progres pembangunan Huntara di Borobudur sampai dengan hari ini pembersihan dan sudah 99 persen,” kata Towansiba kepada Tabura Pos di Jl. Yos Sudarso, Kamis (15/5/2025).
Dalam waktu dekat, kata Towansiba, pembangunan fisik sudah mulai berjalan. Terutama untuk pondasi sudah harus berjalan dalam waktu dekat.
“Terkait anggaran pun sudah tersedia,” jelasnya.
Towansiba menerangkan, dalam perencanannya akan dibangun sebanyak 53 unit huntara, ditambah 3 rumah dinas bagi Khursus Latihan Kerja (KLK).
“Jadi, keseluruhannya ada 56 unit. Yang 3 unit ini merupakan rumah dinas KLK yang sudah tidak layak dan sekarang ini bangunan lama sudah dibongkar,” bebernya.
Joni Towansiba mengutarakan, tujuan dibangun Huntara di tempat itu karena pemerintah daerah ingin memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga dan lingkungan yang tertata lebih baik.
“Kita tahu bahwa sebelumnya tempat itu sudah kumuh sekali. Sehingga, pemerintah ini menata agar lebih bersih dan rapi. Kalau konsep pembangunan Huntaranya di-skat dan ditata secara baik, sehingga warga yang tinggal di situ aman dan nyaman,” jelasnya.
Kepala Dinas PRKP Manokwari ini menambahkan, pembangunan Huntara ditargetkan selesai dalam waktu 100 hari kerja sesuai program bupati dan wakil bupati Manokwari.
“Kita target 100 hari kerja ini harus sudah selesai Mau tidak mau suka tidak suka harus selesai,” tukasnya.
Diakuinya, upaya penataan kawasan itu memang ada kendala yakni masalah lokasi (tanah), dimana ada pihak yang saling mengklaim, sehingga membuat proses pengerjaannya agak terlambat.
“Ini tidak ada unsur politik. Ini niat pemerintah untuk membangun, menata tempat itu agar lebih rapi untuk masyarakat di situ. Kalau sudah jadi, nanti warga yang menikmati tempat itu bukan pemerintah,” jelasnya.
Sebagai perpanjangan tangan Bupati dan Wakil Bupati Manokwari, Joni Towansiba meminta dukungan warga setempat agar proses pembangunan Huntara dan penataan kawasan tersebut, berjalan dengan baik dan lancar.
Sebab, sambung Towansiba, Pemkab Manokwari membangun tempat itu bukan untuk pemerintah, melainkan untuk masyarakat setempat.
“Jadi, kami sangat berharap dukungan dari warga yang menempati tempat itu agar dalam jangka waktu 100 hari kerja bupati dan wakil bupati pembangunan sudah rampung dan dapat dinikmati,” pungkas Towansiba.
Pantauan Tabura Pos di lokasi, kemarin sore, tempat yang dulunya kumuh dan tidak tertata sudah mulai bersih dan kosong. [SDR-R4]