Sorong, TP – Sebanyak 34 orang warga belajar mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan(UPK) berbasis Computer Based Test (CBT). Kegiatan dilaksanakan di gedung SD Inpres 24 Kabupaten Sorong, Senin (19/5/2025).
Kegiatan ini disupport penuh oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bogenfil, di mana legiatannya alan berlnhsung selama tiga hari, dimulai sejak tanggal 19-21 Mei 2025 mengikuti kalender Pendidikan Kabupaten Sorong Tahun Pelajaran 2024/2025. Dalam pelaksanaan UPK, warga belajar dapat menggunakan gawai (gadget) berupa smart phone dan tablet maupun laptop untuk pengerjaan soal UPK Berbasis Computer Based Test (CBT).
Pantauan Tabura Pos, tampak hadir Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong didampingi Kepala Bidang PAUD dan PNF memantau secara langsung pelaksanaan ujian hari pertama.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sorong, Imam Anshori mengatakan, bahwa dalam kunjungan tersebut ia bermaksud untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ujian pendidikan kesetaraan semester genap satuan pendidikan yang menjadi tanggungjawabnya.
Dikatakan Anshori, ujian pendidikan kesetaraan melalui soal berbasis CBT yang dilaksanakan oleh PKBM Bogenfil merupakan awal perubahan dan contoh baik bagi PKBM lainnya untuk mewujudkan pendidikan kesetaraan program paket A, B dan paket C. Hal tersebut guna menunjang peningkatan kualitas dan mutu pendidikan untuk Kabupaten Sorong hebat. Di mana hal tersebut selaras dengan cita-cita Indonesia Maju dalam mensupport revolusi industri 4.0.
Di sela-sela kunjungannya, Anshori juga mengatakan kepada pengelola PKBM Bogenfil dan para tutor untuk terus mengupgrade diri. Sebab hal itu merupakan bagian penting yang harus dilakukan agar tetap bisa bersaing dan bertahan hidup (Long life learning).
“Ini menjadi tuntutan bagi setiap orang, agar pengetahuan dan keterampilannya terus terjaga meski perubahan zaman terjadi begitu cepat dan dinamis. Tutor juga siap wajib berubah dan upgrade ilmu mengikuti zamannya tidak hanya peserta didiknya,” kata dia.
Ia menambahkan, paperless merupakan kanal yang paling efektif dan efisien bagi pendidik dan pembelajar, tentunya mendorong setiap warga belajar untuk melek IT dengan diberikannya user dan pasword masing-masing untuk masuk ke aplikasi CBT. Selain itu, digunakan juga sistem kode token sebagai sistem pengaman tambahan.
“Ini kali pertamanya kesetaraan program paket A dan B di Kabuoaten Sorong dalam pengambilan penilaian akhir untuk peserta didik tingkat akhir menggunakan sistem daring berbasis Computer Based Test (CBT). Diharapkan warga belajar dapat lebih dekat dengan tata cara pengerjaan CBT yang juga sudah dilaksanakan pada Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK),” tandasnya. (CR24)