*Apel gabungan Pemkab Mansel*
Ransiki, TP – Pelaksana tugas Sekretaris Daerah (Plt. Sekda) Kabupaten Manokwari Selatan, Adolop Kawey, SH, mengambil alih pimpinan pada apel gabungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel), di Halaman Kantor Bupati Mansel, Bukit Boako Ransiki, Senin (19/5).
Mengawali arahanya, Sekda Kawey, memberikan apresiasi kepada ASN dan tenaga honorer yang hadir maupun tidak hadir di apel gabungan OPD pagi ini.
Selanjutnya, diungkapkan Sekda Kawey, sehubungan dengan realisasi APBD induk tahun anggaran 2025, dia meminta adanya keterbukaan terhadap dokumen penggunaan anggaran APBD induk 2025 dan realisasinya, terutama terkait program yang dijalankan di semua OPD.
“Beberapa waktu lalu saat diperiksa BPK, BPK sampaikan selama ini bapak jalankan tugas tabrak hutan belukar, laporan anggaran tidak tahu, droping anggaran yang masuk juga tidak tau, karena tidak pegang akunt,” ujar Sekda sembari beberkan pemeriksaannya oleh BPK berberapa waktu lalu.
Lanjut dia, dana masuk yang ditransfer dari pemerintah pusat pun, selama ini dia sama sekali tidak mengetahui, bahkan diperuntukkan untuk apa, dia pun tak mengetahuinya, padahal dalam struktur pemerintahan Sekda adalah ketua TAPD.
Sekda Kawey mengaku, saat diperiksa BPK, dia memberikan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai fakta yang dialami, karena tidak ingin tersandung dalam persoalan hukum kedepannya.
Dirinya pun meminta, Kepala BPKAD supaya sama-sama belajar melengkapi apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan dalam menjalankan sistem anggaran di pemerintahan, terutama saling koordinasi sehingga transfer DAU dari pemerintah pusat ke daerah tidak tersendat-sendat.
Tambah Sekda Kawey, dirinya siap berkoordinasi ke pemerintah provinsi bahkan pusat jika kedepan transfer DAU masih tersendat-sendat, asalkan BPKAD terbuka dalam realisasi anggaran dan jelas sesuai porsinya.
“Jangan anggaran sudah tidak ada lalu diam, koordinasi supaya ada solusi dan bisa melangkah. Jangan kita saling menyalahkan,” pintanya.
Kembali dia menegaskan, kepada ASN jangan selalu melakukan protes dan protes terhadap kinerja pimpinan OPD terutama kepada Kepala BPKAD, tetapi belajarlah dari seorang pemimpin sehingga ketika diberikan kewenangan mendapatkan jabatan pada OPD tertentu bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab yang lebih baik dari pejabat sebelumnya.
“BKD usahakan kita aman, usahakan SK P3K itu segera dibagikan. Saya mau sampaikan kepada ASN, Pimpinan OPD dan staf, saya juga menderita, tetapi tidak pernah tinggal diam. Tunjangan jabatan saya sebagai Plt. Sekda hanya 12 juta,” ujar dia.
Arahan selanjutnya, kepada dinas terkait untuk segera mendata kembali data stunting dan UMKM, rumah tidak layak huni di masing-masing kampung, sehingga data tersebut bisa dijadikan acuan untuk diperjuangkan ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Begitu halnya dengan Dinas Pendidikan dan Kesehatan supaya segera mempersiapkannya data tenaga guru dari TK/PAUD sampai SMA/SMK, mengingat kualitas pendidikan di Kabupaten Mansel masih rendah atau jauh dari harapan.
Sebaliknya, Dinas Kesehatan harus mempunyai data soal kebutuhan tenaga medis dan para medis di masing-masing Puskesmas dan RSUD Elia Waran.
“Data dan usulkan secara khusus ke Kemenkes untuk meminta kuota khusus ke BKN, kuati khusus medis dan guru, bukan paksakan mereka ikut PPPK, kasian umur mereka masih muda,” kata dia.
“Catat ya, kegiatan dinas kesehatan saya tidak akan buka, kasi pejabat lain, jangan hanya bikin kegiatan untuk eksen saja. Saya tidak akan buka, sampai terima data nakes yang ada di Mansel,” ungkap Sekda Kawey.
Jika perlu kepala-kelala sekolah di ganti jika tidak jalankan tugas dengan baik, karena mereka punya insentif. Sudah begitu tidak mau ditugaskan sesuai yang sudah di SK-kan pemerintah dengan berbagai alasan, jika seperti itu bagaimana mau mengabdikan diri kepada masyarakat.
Di akhir arahnya, Plt. Sekda memberi semangat kepada ASN yang telah memenangkan Juara II pertandingan ASN CUP se-Provindi Papua Barat tahun 2025 , yang baru saja usai.
Untuk meng-support semangat dan kemenangan ASN Kabupaten Mansel, Pemerintah Daerah memberikan dana pembinaan sebesar Rp 50 juta kepada tim sepak bola ASN Mansel. [BOM-R4]