Manokwari, TP – Memasuki 98 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan-Mohamad Lakotani (DoaMu) resmi meluncurkan 2 program prioritas diantaranya, program Papua Barat Cerdas dan Papua Barat Produktif yang berlangsung di lantai I Kantor Gubernur Papua Barat, Rabu (28/5/2025).
Sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat telah melaunching program Papua Barat Sehat bersamaan pembukaan Forum Perangkat Daerah, Musrenbang RKPD Tahun 2026 dan Musrenbang Otsus Tahun 2025 di Aston Niu Hotel Manokwari, Rabu (14/5/2025).
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan, program Papua Barat Sehat, Papua Barat Cerdas dan Papua Barat Produktif dalam rangka menuju Papua Emas Tahun 2021-2041 dan Indonesia Emas Tahun 2020-2045.
Melalui program Papua Barat Sehat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat memberikan jaminan asuransi kesehatan bagi seluruh masyarakat Papua Barat melalui BPJS Kesehatan.
“Program Papua Barat Sehat ini telah memberikan jaminan 98 persen bagi penduduk Papua Barat. Hanya 2 persen saja meliputi TNI, Polri dan Pegawai serta karyawan perusahaan. Papua Barat Sehat akan mencover komponen-komponen yang tidak dibiayai oleh BPJS Kesehatan,” terang Mandacan dalam sambutannya.
Meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran, ungkap Gubernur, namun ada sejumlah pergeseran anggaran dari pos-pos anggaran guna membiayai program Papua Barat Sehat, Papua Barat Cerdas dan Papua Barat Produktif.
Sedangkan, untuk program Papua Barat Cerdas sendiri telah disediakan anggaran yang cukup guna implementasi program Papua Barat.
“Kalau program Papua Barat Cerdas selain pendidikan formal dan informal Tentunya, pendidikan vokasi juga akan menjadi perhatian serius dari kami melalui pelatihan di Balai Latihan kerja (BLK) dan lembaga pelatihan lainnya yang ada di dalam maupun luar Papua Barat,” terang Mandacan.
Sementara, untuk program
Papua Barat Produktif pun demikian juga telah disiapkan anggaran dalam rangka penguatan kapasitas, sarana dan prasarana serta modal usaha untuk membantu kelompok usaha masyarakat terutama orang asli Papua.
Misalnya, kata dia, kelompok kerajinan seperti pembuatan noken ataupun kerajinan ukiran, usaha kios, peternak ayam petelur dan usaha lainnya.
“Kami juga siapkan dana untuk penunjukan langsung kepada orang asli Papua yang biasanya menanangani paket proyek dan lain sebagainya,” tandas Mandacan. [FSM]