Manokwari, TP – Musyawarah Cabang (Muscab) Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Manokwari, yang dilaksanakan Rabu (28/5/2025), melahirkan pemimpin baru.
Pada Muscab yang dilangsungkan di aula gedung KNPI Papua Barat itu, Rufaiman Latief terpilih sebagai Ketua BPC Hipmi Manokwari periode 2025-2028 menggantikan ketua sebelumnya, Aswadi.
Wakil Bupati Manokwari, Mugiyono berharap pemimpin yang baru dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Ketua terpilih diharapkan bisa berkolaborasi dengan pemerintah, pengusaha OAP, karena selama ini fokusnya menjadi pegawai. Itu tidak salah, tapi ruangannya terbatas. Kalau jadi pengusaha ruangannya bebas,” ujar Mugiyono saat hadiri Muscab tersebut.
Mugiyono memastikan pemerintah daerah mendukung lahir dan berkembangnya pengusaha muda di Manokwari dengan mempermudah pengurusan izin usaha.
“Sudah pasti. Karena regulasinya sudah dari pusat untuk ke seluruh daerah untuk memudahkan yang kaitannya dengan usaha. Kita sudah melakukan itu, pengurusan bisa satu hari saja bahkan tidak dipungut biaya. Itu salah satu bukti Pemda mempermudah tumbuhnya usaha,” imbuh Mugiyono.
Ketua terpilih BPC Hipmi Manokwari, Rufaiman Latief memastikan kepengurusannya siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Saya sebagai ketua terpilih siap berkolaborasi dengan pemerintah supaya sektor-sektor ekonomi yang bisa dikembangkan bisa berjalan sesuai yang kami rencanakan,” jelasnya.
Bersamaan dengan Muscab BPC Hipmi Manokwari, juga dilaksanakan Muscab BPC Hipmi Manokwari Selatan (Mansel) dan Pengunungan Arfak (Pegaf) ditempat yang sama.
BPC Hipmi Manokwari Selatan dipimpin oleh Floraminor sebagai ketua terpilih. Sementara BPC Hipmi Pegaf dipimpin Hengki Mandacan yang keluar sebagai ketua terpilih.
Ketua BPD Hipmi Papua Barat, William Heinrich berpesan kepada para BPC bisa melahirkan pengusaha muda untuk menjadi lokomotif pertumbuhan perekonomian di Papua Barat, termasuk Manokwari, Mansel, dan Pegaf.
“Kendala yang dihadapi pengusaha muda sangat minim kepercayaan, ehingga terkendala modal. Tapi yang utama ada kepercayaan yang perlu kita bangun. Hipmi harus bisa menjadi rumah bagi pengusaha untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru di Papua Barat,” pesannya. [SDR]
