Manokwari, TP – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Papua Barat, Luksen Jems Mayor memimpin sejumlah Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup Kemenag melakukan aksi penanaman pohon di Pulau Mansinam, Rabu (4/6/2025).
Kegiatan tersebut sebagai bagian dari rangkaian kegiatan orientasi tugas dan penyerahan SK CPNS yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (5/6/2025).
Kakanwil Kemenang Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor mengatakan, kegiatan ini bukan hanya simbol kepedulian terhadap lingkungan, tetapi sebagai bentuk komitmen para CPNS untuk memberikan kontribusi nyata sejak awal masa pengabdiannya.
“Pulau Mansinam memiliki nilai historis dan spiritual bagi masyarakat Papua Barat. Menanam pohon di sini bukan sekadar aksi lingkungan, tapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan warisan iman di tanah ini,” ujar Kakanwil dalam pers release, Rabu (4/6/2025).
Menurutnya, momentum penanaman pohon ini merupakan simbol dari tiga nilai utama birokrasi di lingkup Kemenag yakni, cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama manusia, dan cinta kepada lingkungan.
Dalam suasana penuh khidmat, kehadiran para CPNS dari berbagai penjuru tanah air—mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku—menjadi bukti nyata keberagaman Indonesia yang bersatu dalam semangat pengabdian.
“Kita harus mampu mencerminkan nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, dan kepedulian lingkungan dalam setiap tugasnya,” ujarnya.
Menurutnya, Pulau Mansinam dipilih sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Pulau ini merupakan titik masuknya Injil di Tanah Papua pada 5 Februari 1855, yang mengawali transformasi peradaban dan kehidupan masyarakat Papua.

“Tempat ini sakral. Di sinilah kasih Tuhan menyebar dan menjangkau hati orang Papua. Maka saudara yang memulai karier di sini, harus bekerja melayani Papua dengan sepenuh hati,” katanya.Selain menanam pohon sebagai bagian dari program nasional “Sejuta Pohon” Kemenag, peserta juga diajak untuk merefleksikan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bentuk ibadah dan cinta terhadap ciptaan Tuhan.
“ASN Kemenag harus merasa berdosa kalau melihat sampah dan tidak memungutnya. Ini bagian dari wajah birokrasi kita,” tegasnya.
Sebagai penutup, Kakanwil menyampaikan bahwa hidup ini adalah tentang membangun persahabatan, bukan permusuhan. Ia berharap para ASN baru dapat bekerja dengan tulus, menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, dan membawa semangat perubahan positif ke lingkungan kerja masing-masing.
“Karir saudara dimulai dari Pulau Mansinam. Tanamlah sejarah hidupmu sendiri, jangan hanya mengagumi sejarah orang lain. Semoga kelak saudara kembali ke sini dan melihat pohon yang pernah saudara tanam telah tumbuh besar,” pungkasnya. [*FSM]