Ransiki, TP – Berbagai langkah dan upaya terus dilakukan Bupati Manokwari Selatan, Bernard Mandacan, S.IP, untuk menjemput program dan mendorong pembangunan infrastuktur di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), bahkan meski harus menyambangi Kementerian terkait di Jakarta.
Meski bukanlah hal yang mudah tetapi semua itu dilakukan untuk menjawab kemajuan pembangunan di Kabupaten Mansel dan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manokwari Selatan dari Kota hingga pelosok kampung.
Saat dikonfirmasi Tabura Pos via panggilan telepon seluler, Selasa (10/6), terkait keberadaannya selama berasa di Ibukota Negara di Jakarta, Bupati Mansel, Bernard Mandacan menjelaskan, betapa besar keinginannya untuk membangun Manokwari Selatan. Namun, dengan kondisi nilai APBD yang kecil dan juga terjadi efisiensi anggaran, maka dilakukan langkah dan berbagai terobosan untuk bertandang langsung ke Kementerian terkait di Jakarta.
Ia menjelaskan, APBD Kabupaten Mansel tahun 2025 sebagian besar terfokus pada belanja pegawai yang memang nilainya begitu besar, sehingga menghabat langkah pemerintah daerah untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur.
Untuk bisa menjawab pembangunan di Kabupaten Mansel, kehadirannya di Jakarta bersama beberapa pimpinan OPD tujuannya untuk melakukan latihan lobi-lobi ke Kementerian dan Dirjend terkait sehingga Kabupaten Mansel bisa diperhatikan dan diprioritaskan pemerintah pusat dari segi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pertanian, perkebunan, perikanan dan juga pendidikan serta kesehatan untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat Mansel.
Dia mengungkapkan, selama berada di Jakarta, sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah Kementerian dan Dirjend terkait yakni Kementerian Transmigrasi guna membahas rencana pemerintah daerah terkait pengembangan transmigrasi lokal yang rencana akan dibuka di Distrik Oransbari, Distrik Ransiki dan Momiwaren.
Menurutnya, usulan terkait pengembangan program transmigrasi lokal disambut baik Kementerian Transmigrasi, maka sangat diharapkan program itu bisa dijawab secepatnya oleh Pemerintah Pusat.
Selain itu, Bupati Bernard juga mengaku sudah bertemu dengan Dirjend Bina Keuangan Daerah ada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membahas kendala-kendala dalam hal transfer dana Otsus yang terkesan lambat ke daerah. Termasuk melakukan pertemuan dengan Bappenas untuk membahas rencana pembangunan di daerah dan upaya untuk peningkatan nilai APBD Kabupaten Mansel tahun berikutnya.
Sedangkan, audiens ke Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) guna melobi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan pada sejumlah ruas jalan di Wilayah Kabupaten Mansel yakni jalan penghubung Kampung Yamboi ke Kampung Brema di Ransiki, jalan penghubung Kampung Sesum ke Hiyou di Neney, termasuk meminta pembangunan infrastruktur jalan dari Neney ke Kampung Disi dan Wamma.
Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan juga menyasar Kampung Siwi Gunung dan Kampung Saimaras di Momiwaren, serta jalan lingkar Oransbari sebagai akses utama jalur pertanian di Distrik Oransbari.
Lanjut dia, dari sektor pendidikan, yang ditindaklanjuti ke Kementerian Pendidikan adalah pembangunan sekolah rakyat di Kabupaten Mansel merespon program Pemerintah Pusat untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga dengan ekonomi lemah.
“Kepada Dinas Pendidikan, saya minta supaya segera siapkan data dan dokumen yang berhubungan langsung dengan program Sekolah Rakyat nanti,” pinta Bupati Bernard.
Untuk sektor kesehatan, yang diperjuangkan ke Kementerian Kesehatan adalah penambahan fasilitas kesehatan berupa Pustu yang akan dibangun di beberapa Distrik untuk menjawab pelayanan dasar kesehatan kepada masyarakat, serta peningkatan SDM dan fasilitas kesehatan dan alat kesehatan di RSUD Elia Waran.
Dia mengaku, satu lagi perencanaan pembangunan yang tidak luput dari perhatiannya adalah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan guna mendorong percepatan pembangunan dan penyelesaian infrastruktur Bandara Abreso dan meminta dukungan pemerintah pusat agar transportasi penghubung pulau-pulau di Mansel dan Teluk Wondama yakni KM. OTAWAR, bisa segera beroperasi.
Bupati Bernard menyatakan, meski dengan dukungan APBD yang kecil, Pimpinan OPD harus tetap memiliki semangat yang besar untuk berinovasi dan melakukan dan lobi-lobi ke Pemerintah Provinsi dan juga Kementerian terkait guna menjemput program untuk dibawa ke Mansel. Bukan hanya duduk diam dan mengharapkan sumber APBD.
“Pimpinan OPD yang punya relasi, silahkan bangun komunikasi dan melakukan lobi-lobi ke Kementerian atau Dirjen terkait untuk menjemput peluang, itu yang saya harapkan, bukan hanya diam,” pesan dia. [BOM-R4]
