Tahota, TP – Buruknya akses jaringan telekomunikasi dirasakan masyarakat Distrik Tahota sejak beberapa waktu terakhir akibat Tower Base Transceiver Station (BTS) miliki Telkomsel yang tak lagi berfungsi.
Kecewa dengan hal itu, masyarakat Distrik Tahota mengancam akan merobohkan Tower BTS Telkomsel, jika tak segera diperbaiki oleh dinas terkait.
Hal ini diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mansel dari Fraksi PDI Perjuangan, Harti Trirbo, SH, melalui pres realese yang diterima Tabura Pos, Sabtu (14/6).
Ia menjelaskan, sudah beberapa kali kediamannya di datangi masyarakat Distrik Tahota yang meminta agar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Persandian Kabupaten Mansel, bisa segera mengambil tindakan melakukan perbaikan terhadap Tower BTS Telkomsel yang sudah tidak lagi berfungsi karena rusak.
Lanjut dia, jika Diskominfo tak bisa melakukan perbaikan secara langsung karena tak memiliki teknisi, setidaknya bisa menyurati pihak Telkomsel untuk turun dan melakukan perbaikan terhadap Tower BTS milik Telkomsel di Distrik Tahota.
Menurut Trirbo, keberadaan Tower BTS Telkomsel di Distrik Tahota sangat dibutuhkan masyarakat karena selama ini memudahkan masyarakat dalam mengakses jaringan internet secara gratis guna mengetahui perkembangan informasi atau mendukung kebutuhan belajar bagi anak-anak sekolah dan para guru.
Sayangnya, sejak kurang lebih 4 bulan belakangan ini, Tower BTS Telkomsel sudah tidak lagi aktif karena rusak dan itu sangat menyulitkan masyarakat Tahota.
“Masyarakat sudah datang ke rumah saya dan mengeluh kalau Tower itu harus segera diperbaiki dan di aktifkan kembali, kalau tidak untuk apa jadi hiasan, masyarakat akan bongkar untuk pake besi-besinya memancing di laut dan dijadikan tombak berburu,” ujar dia.
Trirbo mengaku, masyarakat memberikan kesempatan kepada dinas terkait dan pihak Telkomsel untuk melakukan perbaikan dan mengaktifkan kembali Tower BTS Telkomsel, sampai batas waktu akhir Bulan Juli 2025, jika tidak ada respon maka masyarakat 2 Tower BTS milik Telkomsel di Wilayah Distrik Tahota akan dirobohkan.
Terpisah, Kepala Distrik Tahota, Dwi Ibrahim membenarkan, sulitnya akses jaringan internet di Wilayah Distrik Tahota, dikarenakan Tower BTS milik Telkomsel yang mengalami kerusakan kurang lebih sejak 4 bulan lalu.
Dia mengaku, Pemerintah Distrik Tahota sudah menyurati Diskominfo dan Persandian Kabupaten Mansel namum belum mendapatkan kejelasan soal perbaikan lantaran harus berkomunikasi dengan pihak pengelola Tower BTS yang ada di Jakarta.
Ia mengungkapkan, keluhan masyarakat terkait sulitnya akses jaringan internet di Wilayah Distrik Tahota juga sudah disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mansel agar dalam merencanakan pembangunan bisa memperhatikan kebutuhan masyarakat akan fasilitas pendukung jaringan telekomunikasi.
“Sebelum Tower BTS Telkomsel rusak, masyarakat bisa bebas mengakses internet secara gratis, tetapi karena BTS rusak, sekarang kalau mau akses internet harus menyewa ke kios-kios yang punya starlink,” ucap Ibrahim saat dikonfirmasi Tabura Pos via panggilan telepon seluler, kemarin.
Dirinya menyatakan, masyarakat Tahota sangat membutuhkan akses jaringan internet. Untuk itu, sangat diharapkan Pimpinan Daerah bisa mengambil langkah yang tepat, termasuk memperhatikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat Tahota yang saat ini kesulitan mendapatkan air bersih. [BOM-R4]