Manokwari, TP – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Papua Barat mulai menginventarisir sejumlah fasilitas dan aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, terkhusus di sektor perhubungan, untuk mengoptimalkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Plt. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Papua Barat, Markus L. Sabarofek mengatakan, fasilitas Dishub harus diinventarisir kembali dan dioptimalkan untuk PAD.
Ia menerangkan, setelah diinventarisir, maka fasilitas-fasilitas ini bisa dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga, sehingga ada pendapatan bagi Provinsi Papua Barat.
“Kita punya lapangan penumpukan kontainer di areal Pelabuhan Manokwari. Saya akan tinjau ulang Peraturan Gubernur (Pergub) yang sudah berjalan,” kata Sabarofek kepada para wartawan di ruang kerjanya, Selasa (17/6/2025).
Lanjut dia, sehingga Pergub ini tidak memberikan ruang terhadap fasilitas yang telah dibiayai dengan anggaran yang begitu besar oleh Pemprov Papua Barat, tetapi tidak bisa memberikan kontribusi terhadap PAD.
Menurut Sabarofek, perlu dilakukan review lagi pengelolaan lapangan penumpukan kontainer milik Pemprov Papua Barat dengan mitra kerja, baik KSOP maupun PT Pelabuhan Indonesia.
“Kita harus bicara kembali agar dengan fasilitas lapangan penumpukan kontainer, Pemprov Papua Barat juga mendapat bagian di dalam pengelolaannya,” jelas Sabarofek.
Di samping itu, jelas Sabarofek, pihaknya akan mengoptimalkan 3 kapal roro milik Pemprov untuk dikerjasamakan dengan perusahaan LNG Tangguh.
Selain itu, tambah Sabarofek, pengoperasian beberapa terminal di Papua Barat, baik di Teluk Bintuni, Manokwari Selatan (Mansel) dan Wosi, Manokwari, sehingga lalu lintas masuk-keluar bisa melayani masyarakat dengan baik, sekaligus memberikan kontribusi dari retribusi.
Menurutnya, Dishub merupakan dinas yang besar, maka harus ikut memberikan kontribusi PAD bagi Papua Barat melalui sejumlah fasilitas yang ada.
“Ini mungkin sejumlah program prioritas yang akan saya segera selesaikan dalam waktu pendek ini ke depan. Untuk lainnya akan kita bicarakan, tetapi ini menjadi hal prioritas utama,” kata Sabarofek. [FSM-R1]