Manokwari, TP – Ketua Pengadilan Agama (PA) Manokwari Kelas I B, Samsudin Djaki mengajak masyarakat ikut memberikan penilaian terhadap pelayanan publik di kantornya.
Peran serta masyarakat dibutuhkan dalam rangka mendukung PA Manokwari Kelas I B, yang sedang dalam tahapan pelaksanaan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
Djaki menjelaskan, PA Manokwari Kelas I B di tahun ini, ikut berkontestasi dalam penilaian pembangunan zona integritas menuju WBK dari Kemenpan RB.
Dimana, tahapan dokumen administrasi telah dinyatakan lolos mulai dari tingkat Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Papua Barat, Dirokterat Jenderal (Ditjen) Badan Peradilan Agama (Ditjen Badilag) maupun Badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas MA).
“Sekarang ini kita sudah masuk tahap uji publik dengan metode yang berbeda. Dulu, menggunakan metode survei kepuasan masyarakat. Tetapi, kali ini metode baru dari Bawas Mahkamah Agung, yaitu diuji publik langsung atau masyarakat yang langsung menilai,” jelas Djaki kepada Tabura Pos di kantornya, Rabu (25/6/2025).
Ia menerangkan, kuisoner terbuka sudah disebar dan bisa diakses masyarakat maupun stakeholder melalui link / barcode yang telah ditampilkan di media sosial, kanal you tube milik PA Manokwari maupun area-area pelayanan publik.
Menurutnya, penilaian sudah terbuka sekali, karena penilaian masyarakat dari setiap kusioner langsung dinilai oleh Bawas MA.
“Masyarakat bebas untuk mengisi termasuk stakeholder untuk menilai pelayanan piblik kita sampai 31 September 2025. Setiap penilaian dari masyarakat yang objektif berdasarkan yang dirasakan, dialami, dan didapatkan selama pernah berurusan di PA Manokwari akan langsung masuk Bawas MA,” ungkapnya.
Bagi Djaki, predikat/penilaian WBK merupakan sebuah prestise dari suatu lembaga. Yang terpenting, pihaknya terus berupaya mewujudkan budaya internal PA Manokwari untuk bekerja disiplin, berintegritas tinggi, berkinerja tinggi, karena hal-hal tersebut yang merubah main set atau pola kantor yang dilihat masyarakat.
“Yang terpenting kita berjuang, berusaha, berikhtiar, dan membentuk karakter serta menata sarana prasarana, kemudahan pelayanan, cara pelayanan. Intinya kita berusaha memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, karena itu semua yang menjadi akhir untuk mendapatkan predikat WBK,” tukasnya.
Ketua PA Manokwari ini menambahkan, pihaknya masih terus melakukan pembenahan pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk itu, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan.
“Masukan dari masyarakat sangat penting sekali untuk kita melihat kekurangan dan kelebihan. Kita akan evaluasi terus apa yang menjadi kekurangan dan dari masyarakat kita bisa mengetahui kekurangan itu. Sebab, penilaian masyarakat pasti objektif,” pungkasnya. [SDR-R4]