Manokwari, TP – Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor merasa prihatin dengan kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Manokwari.
Dirinya menilai, kondisi Lapas Manokwari sangat tidak representatif dan tidak layak, di samping jumlah warga binaan yang over kapasitas dan bangunannya merupakan bangunan di zaman Belanda.
“Saya sangat sedih, sangat memprihatinkan. Lapas saat ini sudah tidak manusiawi karena yang harusnya hanya untuk 150 tahanan, tetapi saat ini sampai 500 lebih tahanan,” kata Wonggor kepada Tabura Pos di sela-sela kunjungan di Lapas Manokwari, belum lama ini.
Dirinya berkomitmen mendorong pembangunan lapas yang sudah direncanakan agar bisa segera direalisasikan.
“Saya lihat 99 persen warga binaan di Lapas orang asli Papua, tapi kondisinya sangat tidak layak, sehingga pemerintah harus melihat ini dengan serius,” pintanya.
Berdasarkan penyampaian pihak Lapas Manokwari, kata Wonggor, Pemkab Manokwari sudah menyediakan lahan untuk pembangunan lapas yang baru, sehingga Pemprov Papua Barat harus mengambil bagian dalam mempercepat proses pembangunan.
“Kondisi seperti ini harus dilihat, apa yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi, saya selaku Ketua DPR Papua Barat, kita mendorong agar apa yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi segera dilaksanakan,” kata Wonggor.
Bukan hanya bangunan, kata Wonggor, dirinya juga mendorong penyediaan air bersih, karena kebutuhan air di Lapas Manokwari pun terbatas.
“Warga binaan di sini 500 orang lebih dan air bersih kalau malam tidak mengalir, coba bayangkan. Kita akan mendorong hal-hal seperti ini,” kata dia.
Seperti diketahui, pembangunan lapas yang baru sudah dalam perencanaan, tetapi dengan efisiensi anggaran, maka proses pembangunan pada 2025 ini dibatalkan. [SDR-R1]