Sorong, TP – Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan nasional melalui program Pengabdian kepada Masyarakat. Kali ini salah satu programnya difokuskan di Kampung Kuadas, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Ketua Tim Program ITB, Dr. Eng. Nur Budi Mulyono, S.T., M.T., mengatakan, kegiatan ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya juga pernah dilakukan pada Agustus 2024 lalu. Di mana tujuannya adalah untuk pemberdayaan potensi alam dan budaya guna pengembangan ekonomi kreatif berkelanjutan.
“Pada tahun kedua pelaksanaan pengabdian masyarakat di Kampung Kuadas Makbon, kami melihat masih banyak potensi alam yang dapat dikembangkan. Namun, pengembangan tersebut membutuhkan sinergi yang kuat antara masyarakat desa, akademisi, dan pemerintah untuk memastikan hasil yang maksimal dan berkelanjutan,” ungkap Nur Budi.
Olehnya itu, sebelum memulai program dan kegiatan, Tim ITB juga telah bertatap muka dengan Bupati Sorong, Johny Kamuru, SH., M.Si., guna meminta dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat tersebut.
“Beliau (Bupati Kamuru) sangat mendukung program ini. Dengan catatan program pengembangan yang dilakukan tidak merusak alam, dan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada. Sehingga dalam kegiatan praktiknya, pesan Pak Bupati menjadi pedoman utama kami,” sambung Nur Budi.
Pelatihan hari pertama, dipimpin oleh pakar seni dari ITB, Dr. Muksin, S.Sn, M.Sn, dengan fokus pelatihannya yakni pada teknik ayaman dengan bahan alami yang tersedia di sekitar kampung. Praktik ini diimplementasikan langsung oleh warga desa dalam menciptakan produk kerajinan yang bernilai ekonomis.
“Dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di sekitar kampung, kami berharap masyarakat dapat menciptakan produk seni yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi,” kata Dr. Muksin.
Dalam pelaksanaan kegiatan Tim ITB terdiri dari Tim SBM dan FSRD berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA Sorong) yang diwakili oleh akademisi dari tekni kimia yaitu Yusnita La Goa, Nita Indriyani dan Ghaida.
Kegiatan pengabdian ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran ITB dan Norhed Project dari Norwegia Agency for Development Coorperation. Melalui kolaborasi ini, kedua institusi pendidikan berharap dapat memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan potensi alam dan budaya mereka.Adapun output dari program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi Kampung Kuadas guna mengangkat potensi alam dan budaya mereka.
Serta memperkenalkan produk-produk lokal kepada pasar yang lebih luas, sekaligus membuka peluang untuk pembangunan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. (CR24)
