Manokwari, TP – Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan C. Warinussy kembali mempertanyakan kepada Negara melalui Bapak Presiden Prabowo Subianto tentang “nasib” kasus dugaan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Berat Biak Berdarah 6 Juli 1998.
Menurut Warinussy, hari ini, usia kasus ini telah 27 tahun (6 Juli 1998-6 Juli 2025). Negara Republik Indonesia belum pernah secara resmi menyampaikan respon atau respek maupun pandangannya mengenai kasus Biak Berdarah Juli 1998 tersebut.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) pernah melakukan penyelidikan pada sekitar tahun 2000-an, namun hasilnya belum pernah secara resmi disampaikan kepada publik, khususnya korban dan keluarga korban di Biak.
LP3BH Manokwari mencatat terdapat korban 8 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 33 orang ditangkap secara sewenang-wenang, 150 orang mengalami penyiksaan, dan 32 mayat misterius terapung dan dikuburkan tanpa jelas identitasnya.
Kasus ini bermula dari adanya operasi keamanan ketika itu untuk membubarkan aksi damai sejumlah warga Papua yang melakukan demonstrasi di bawah Menara Air, Biak.
Kelompok tersebut saat itu dipimpin oleh Filep Karma (almarhum), yang juga ikut ditangkap dan sempat mengalami penyiksaan dari aparat keamanan TNI dan Polri ketika itu.
Sebagai seorang Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM), Warinussy mendesak negara melalui Komnas HAM RI untuk melakukan penyelidikan berdasarkan amanat Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9 Undang Undang Republik Indonesia Nomor : 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
Warinussy memandang bahwa dalam kasus Biak Berdarah 6 Juli 1999 tersebut diduga keras telah terjadi peristiwa Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (Crime against humanity) serta cenderung terdapat indikasi adanya kejahatan genosida.
“Sehingga penyelidikan HAM secara intensif patut dilakukan dengan pula melibatkan ahli kedokteran forensik dari dalam bahkan dunia internasional,” ungkap Warinussy melalui siaran persnya yang diterima Tabura Pos, Sabtu (05/07). [*AND-R6]