Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat berupaya mendatangkan maskapai Garuda Indonesia kembali mendarat di bandara Udara Rendani Manokwari.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat, Markus L. Sabarofek mengatakan, jumlah maskapai penerbangan yang mendarat di Bandara Rendani Manokwari memang jumlahnya berkurang.
Untuk itu, kata Sabarofek, Wakil Gubernur Papua Barat telah memerintahkan pihaknya untuk berupaya agar menambahkakan jumlah maskapai penerbangan masuk ke Manokwari.
Dikatakan Sabarofek, ketika Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Ali Baham Temongmere menjabat sebagai penjabat Gubernur Papua Barat, pihaknya telah dua kali melakukan pertemuan dengan manajemen PT Garuda Indonesia.
“Dari pertemuan kami dengan pihak Garuda Indonesia, belum membuahkan hasil karena alasan kekurangan armada. Tapi, informasi termasuk akan ada penambahan armada Garuda Indonesia, mudah-mudahan kita bisa masuk disitu,” kata Sabarofek kepada wartawan di Kantor Gubernur Papua Barat, belum lama ini.
Dijelaskan Sabarofek, upaya menghadirkan maskapai Garuda Indonesia di Rendana Manokwari untuk menjawab kebutuhan masyarakat umum.
Tetapi juga, sambung dia, dalam rangka rencana pengalihan lokasi crew change pekerja hulu migas pada LNG Tangguh Teluk Bintuni, karena itu standarnya.
“Jadi kalau kita mau alihakan lokasi crew change dari Bandara DEO, Sorong ke bandara Rendani, Manokwari, maka Garuda Indonesia harus masuk di Manokwari,” terang Sabarofek.
Lebih lanjut, kata Sabarofek, lokasi operasi LNG Tangguh berada di wilayah Papua Barat, tetapi perputaran ekonomi di Papua Barat tidak begitu naik.
Karena, aktifitas mobilisasi tenaga kerja dan barang kegiatan hulu migas berada di Sorong, Papua Barat Daya. Sehingga, dari sisi ekonomi Papua Barat mengalami kerugian.
“kita sudah melakukan rapat bersama pihak SKK Migas dan LNG Tangguh. Tetapi, standar mereka adalah garuda,” ujarnya.
Disinggung terkait progress saat ini, ungkap Sabarofek sampai saat ini pihaknya belum kembali bertemu dengan managemen garuda untuk menanyakan tidak lanjuti permintaan Pemprov Papua Barat.
“Dari komunikasi terakhir saya dengan manager operasional PT Garuda Indonesia. Belum ada jawaban pasti dan kami masih menunggu dari pihak Garuda,” tandas Sabarofek. [FSM-R5]