Sorong, TP – PT PLN (Persero) UP3 Sorong melalui ULP Aimas menggelar kegiatan bertajuk Customer Intimacy: Together We Grow, Unlocking Opportunities for Success yang berlangsung di Hotel ACC, Kamis (17/7/2025).
Acara ini mengundang berbagai stakeholder, mulai dari pelanggan aktif, calon pelanggan baru, hingga unsur pemerintahan, guna memberikan edukasi seputar kelistrikan dan meningkatkan kemitraan dalam pelayanan publik.
Dalam sambutannya, Menejer PLN UP3 Sorong, Doni Hernandi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait berbagai aspek kelistrikan.
Mulai dari prosedur menjadi pelanggan PLN, pentingnya menjaga instalasi rumah agar tetap sesuai standar, hingga tanggung jawab PLN sebagai lembaga negara dalam penyediaan layanan kelistrikan yang andal dan berkelanjutan.
“PLN adalah institusi yang diberi mandat oleh negara untuk melayani masyarakat di bidang kelistrikan. Infrastruktur listrik membutuhkan investasi besar dan pengembangannya dilakukan secara bertahap berdasarkan anggaran yang disetujui pemerintah. Target kami, seluruh desa di Provinsi Papua Barat Daya bisa terlayani listrik secara menyeluruh pada tahun 2028,” ujar Doni.
Dalam paparannya, PLN juga menjelaskan skema pelayanan kelistrikan yang akan melibatkan pemerintah daerah. Pemerintah daerah dapat membangun infrastruktur listrik sesuai standar PLN, yang kemudian akan dioperasikan dan dipelihara oleh PLN.
Skema ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan akses listrik hingga ke dusun-dusun dan kampung kecil secara bertahap.Namun, Dani juga menyoroti tantangan yang dihadapi PLN, khususnya terkait tanam tumbuh di lintasan jaringan listrik.
Kondisi geografis dan keberadaan pohon-pohon yang tumbuh di jalur kabel menjadi kendala utama, karena sangat rentan menyebabkan gangguan dan pemadaman listrik. Ia meminta dukungan masyarakat dan koordinasi pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan ini.
“Kami mohon izin dan pengertian masyarakat agar kami bisa melakukan pemeliharaan jaringan, terutama merapikan pohon-pohon yang berada di jalur listrik. Hal ini penting demi menjaga kenyamanan masyarakat sebagai pelanggan listrik,” tambahnya.
Dari sisi kapasitas, saat ini daya listrik di Kabupaten dan Kota Sorong masih tergolong cukup, dengan pasokan sekitar 60 megawatt dan beban sekitar 49–50 megawatt. PLN juga sedang menambah kapasitas dengan pembangunan pembangkit baru sekitar 15 megawatt yang ditargetkan beroperasi pada Agustus 2025. Selain itu, proyek besar seperti PLTU 4×7 MW dan PLTMG tahap dua 52 MW juga tengah disiapkan.
PLN optimistis bahwa dengan pembangunan pembangkit baru dan kerja sama lintas sektor, kawasan industri dan investasi seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong akan mampu dilayani dengan maksimal. Hal ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat Daya.
Wakil Bupati Kabupaten Sorong, Sutedjo, yang turut hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN dalam membangun komunikasi dengan masyarakat. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan PLN dalam mewujudkan pemerataan listrik hingga pelosok kampung dan dusun di wilayah Sorong.
“Kami menyambut baik program PLN ini. Pemerintah daerah siap mendukung langkah-langkah yang dilakukan PLN untuk memperluas jaringan listrik, karena listrik adalah salah satu penentu kemajuan daerah,” ujarnya.
Wakil Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya PLN, termasuk dalam menjaga keberlangsungan jaringan listrik. “Jangan anggap enteng soal tanam tumbuh di sekitar jaringan. Kami harap masyarakat bisa memahami pentingnya pemeliharaan jaringan agar tidak terjadi pemadaman. Pemerintah daerah akan membantu memediasi jika ada persoalan di lapangan,” tegasnya.
Ia menutup sambutan dengan harapan besar agar seluruh wilayah Sorong dapat segera menikmati listrik secara merata demi mendukung pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.[MPS]