Ransiki, TP – Penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026 di SMP Negeri 2 Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) mengalami peningkatan yang signifikan.
Awalnya pihak sekolah hanya berencana menerima 7 rombongan belajar (Rombel) pada tahun ajaran baru. Namun, karena minat masyarakat yang tinggi untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 2 Ransiki, sehingga pihak sekolah terpaksa menerima 8 rombel atau 270 siswa, melebihi target yakni 224 siswa untuk 7 rombel.
Kepala SMP Negeri 2 Ransiki, Marice Simbiak, S.Pd, mengatakan, sebagai Sekolah Negeri tentu pihaknya tidak bisa membatasi keinginan anak-anak untuk bersekolah pada sekolah yang dia pimpin.
Akibatnya karena jumlah ruang kelas yang ada masih kurang, maka pihak sekolah mengambil kebijakan untuk menggunakan ruangan Laboratorium IPA, sebagai kelas bagi siswa-siswi tahun ajaran baru.
“Rencananya, kita juga mau jadikan kantin sebagai ruang kelas siswa baru, tetapi tidak ada kursi dan meja,” kata Simbiak kepada wartawan di SMP Negeri 2 Ransiki, pekan lalu.
Ia mengungkapkan, kondisi ini tentu sangat menganggu kegiatan belajar dan praktik di Laboratorium IPA, tetapi apa mau dikata situasi yang terjadi harus tetap dikondisikan karena situasi ini selalu terjadi setiap tahun ajaran baru.
Mengingat kapasitas ruang belajar di SMP Negeri 2 Ransiki sudah sangat terbatas untuk menampung jumlah siswa yang terus bertambah setiap tahunnya, maka dia meminta Pemkab Mansel melalui dinas terkait bisa membangun 4 ruang kelas baru.
“Jumlah siswa kita sampai dengan tahun ini sebanyak 805 orang kelas 1, 2 dan 3, untuk mengatasi penumpang di kelas, Pemerintah Daerah harus bangun 4 ruang kelas baru,” pintanya.
Simbiak mengaku, selain meminta pembangunan ruang kelas baru, pihak sekolah juga mengharapkan adanya dukungan Pemkab Mansel untuk membangun aula pertemuan, rumah guru dan pagar.
“Kalau bisa Bupati juga bantu kami bangun rumah guru, karena di mes menampung 8 guru dalam 1 kamar, dan juga pagar keliling sekolah karena siswa semakin banyak, terenak sering masuk ke sekolah, orang mabuk juga masuk jadi tidak aman bagi anak-anak,” pungkas dia. [BOM-R4]


















