Manokwari, TP – Universitas Papua (Unipa) menerima kunjungan kerja (Kunker) dari Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana bersama rombongannya di Manokwari, Senin (28/7/2025).
Pada kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang melakukan penjajaran sebuah kerjasama dalam rangka pendirian Universitas Okmin Papua, di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Wakil Rektor II, George Mentansan mengatakan, memberikan apresiasi dan terima kasih sebab mendapatkan kesempatan yang langka.
“Bupati Pegunungan Bintang bersama timnya kunker dan datang ke Unipa untuk menjajaki sebuah kerjasama dengan Unipa,” kata Mentansan kepada wartawan di sela-sela pertemuan tersebut.
Dikatakan Mentansan, Unipa memiliki Kewajiban untuk mendampingi, mendukung bahkan, untuk membantun mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Papua yang siap berkarya dan mengabdi di seluruh tanah Papua.
“Bupati telah mengetahui profil, visi dan misi Unipa, model pendidikan, pembelajaran dan kontribusi-kontribusi akademi yang telah dilakukan. Dimana, berdampak terhadap masyarakat tetapi juga bagi pemerintah provinsi dan kabupaten yang ada di Papua Barat,” terangnya.
Unipa, diminta untuk mendukung dan menopang Pemkab Pegunungan Bintang, sehingga, visi dan misi yang dilakukan di bawah kepemimpinan bupati tentu dapat didukung oleh lembaga pendidikan tinggi, pungkas Mentansan.
Sementara itu, Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana mengatakan, Unipa merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi setelah Universitas Cenderawasih, maka kehadiran pihaknya untuk menjajaki kerjasama.
Dikatakan Bidana, kerjasama yang dimaksudkan dalam rangka mempersiapkan SDM Papua yang unggul untuk mendukung pembangunan Universitas Okmin Papua di Pegunungan Bintang.
“Universitas Okmin Papua yang saat ini dibangun mempersiapkan 5 jurusan diantaranya, Argotek, Biologi, Matematika, Bahan Inggris dan Antropologi,” terang Bidana kepada wartawan usai pertemuan tersebut.
Ia menjelaskan, sesuai dengan kebutuhannya, pihaknya membutuhkan tenaga dosen, maka pihaknya meminta bantuan dari Unipa untuk mengirimkan alumni sebagai dosen.
Menurutnya, untuk jurusan antropologi sudah lengkap, hanya saja 4 jurusan lainnya yang kebutuhan dosennya belum cukup sejak berdiri sejak tahun 2021.
“Jadi kalau ada mahasiswa magister yang sudah selesai di Unipa diminta untuk menjadi tenaga dosen, ini kebutuhan yang mendesak,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, di Universitas Okmin Papua juga membuka kelas Internasional dengan sejumlah mahasiswa yang dari Papua New Guinea (PNG).
Menurutnya, Tanah Papua sangatlah luas, Musamus di Merauker, Papua Selatan, Unipa di Papua Barat dan Uncen Jayapura, Papua, tidak mampu menampung anak-anak Papua, karena keterbatasan lembaga pendidikan tinggi.
“Sehingga, kita di Pegunungan Bintang membangun Universitas Okmin Papua. Agar anak-anak kita bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas,” terangnya seraya menambahkan, perguruan tinggi di Papua harus memiliki ciri khas kepakaran.
“Misalnya, di Unipa memiliki kepakaran, peternakan, kehutanan dan pembangunan berkelanjutan, maka di Universitas Okmin akan berfokus pada kajian antropologi, agar ada kekhususan,” tandas Bidana. [FSM-R5*]




















