Manokwari, TP – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Manokwari bersama pelaksana pembangunan tahap II Pasar Sentral Sanggeng, terpaksa harus kembali turun lapangan mengingatkan pedagang yang masih bertahan.
Sosialisasi dikoordinir Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Manokwari, Yahya Maabuat, secara persuasif, Selasa (29/7/2025), tercatat sekitar 15 pedagang masih bertahan di lokasi tepatnya di belakang Pos Wariori. Padahal, tempat tersebut sudah harus steril.
“Hari ini kita hanya menindaklajuti yang disampaikan Bupati saat launching bahwa lokasi pembangunan tahap II harus sudah bersih, karena hari ini pagar akan digeser untuk keamanan dan kenyamanan pengerjaan,” kata Yahya kepada para wartawan di lokasi sosialiasi, kemarin.
Ia mengapresiasi para pedagang yang menerima penjelasan bahwa lokasi yang ditempati sudah harus dikosongkan, karena akan diaspal untuk pembangunan area drop out barang.
“Yang awalnya kami kira ada penolakan, Puji Tuhan dan Alhamdullilah semua pedagang menerima dan bersedia. Saya mengapreasiasi dan berterimakasih, karena pembangunan pasar ini tentu untuk masyarakat,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, pelaksana tahap II Pasar Sentral Sanggeng, Baharuddin mengungkapkan, waktu yang diberikan untuk menyelesaikan pembangunan sampai awal November 2025. Sehingga, lokasi-lokasi yang belum steril harus segera dikosongkan.
“Tadi kita sudah sosialisasi kepada pedagang yang masih bertahan. Hari ini kita coba eksekusi pemagaran kalau hari ini sudah semua, besok kita kerahkan alat untuk mulai pengerjaan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, sampai saat ini progress pembangunan diangka 9 persen dari target 6 persen.
“Kendala teknis tidak ada hanya gangguan non teknis kadang-kadang sedang kerja ada yang datang bilang begini dan begitu, akhirnya waktu terbuang untuk itu,” ungkapnya.
Baharuddin menambahkan, dengan waktu tersisa tiga bulan, pihaknya akan melakukan optimalisasi ke depannya, termasuk menambah jumlah tenaga kerja.
Menurutnya, saat ini tenaga yang dipekerjakan berjumlah 50 orang. Kemungkinan bakal ditambah untuk pengerjaan semua komponen pembangunan agar target selesai di awal November 2025 bisa tercapai.
“Kemungkinan ada penambahan 20 orang lagi. Untuk pekerja di sini kami juga libatkan tenaga kerja Papua karena ada beberapa subkon yang mereka kerjakan, tetapi selalu dikontrol,” bebernya. [SDR-R4]