Ransiki, TP – Bupati dan Wakil Bupati Manokwari Selatan, Bernard Mandacan, S.IP, dan Mesakh Inyomusi, SE, M.Si, bersama Forkopimda dan petani sawah di Oransbari, melaksanakan tanam serempak padi sawah di Kampung Sidomulyo, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Sabtu (9/8).
Hadir pada kegiatan penanaman padi sawah serempak bersama petani Oransbari, Plt. Sekda Kabupaten Mansel, Adolop Kawey, SH., Kapolres Mansel, AKBP Marzel Doni, SIK, MH, Dandim 1808/Mansel, Letkol Inf. Irwansyah, S.Sos, M.Si., dan juga perwakilan Pemerintah Provinsi Papua Barat, bersama Instansi vertikal serta Bank Papua.
Meski diguyur hujan, semangat Bupati dan Wakil Bupati Mansel serta forkopimda membakar semangat pada petani Oransbari untuk tetap melaksanakan tanam serempak padi sawah, sebagai upaya untuk membuat lumbung pangan di Kabupaten Mansel.
Dalam sambutannya, Bupati Bernard mengatakan, kegiatan penanaman serempak padi sawah hari ini bukan sekadar menanam bibit padi, tetapi menanam harapan, masa depan, dan menanam komitmen bersama untuk membangun ketahanan pangan di Kabupaten Mansel.
Ia mengungkapkan, sektor pertanian adalah fondasi utama bagi kemandirian suatu daerah. Dengan menggarap potensi lahan yang di miliki adalah langkah untuk bergerak maju, mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah.
“Saya menyambut baik inisiatif para petani yang sudah berhasil menggerakkan penanaman serentak di 6 kampung, Oransbari,” ucap Bupati Bernard.
Lanjut dia, hal ini menjadi bukti nyata bahwa semangat para petani sangat tinggi. Dengan dukungan penuh semua pihak, akan mampu menjadikan Kabupaten Mansel sebagai lumbung pangan di Provinsi Papua Barat, khususnya Kabupaten Mansel.
Untuk itu, Kepada seluruh jajaran OPD, terutama DKPP, dia berpesan agar terus mendampingi para petani dan memastikan petani mendapatkan akses terhadap benih unggul, pupuk, alat pertanian, dan bimbingan teknis yang memadai.
Secara khusus kepada para petani yang adalah pahlawan pangan, supaya tetap semangat dalam bekerja, jangan pernah menyerah, pemerintah akan selalu berada di samping para petani.
“Mari kita jadikan momen penanaman perdana ini sebagai awal dari keberhasilan yang berkelanjutan. Tanamkan keyakinan bahwa setiap butir benih yang kita tanam hari ini akan membuahkan kesejahteraan bagi keluarga dan kemajuan bagi Kabupaten Mansel, marilah kita memulai penanaman ini sebagai langkah awal menuju masa depan yang lebih sejahtera bagi Manokwari Selatan,” pinta dia.
Bupati Bernard menyatakan, tahun 2026 mendatang, pegawai di Lingkungan Pemkab Mansel akan kembali mengkonsumsi pangan lokal yang berasal dari beras Oransbari.
Dirinya pun menghimbau, lahan tidur pertanian yang belum aktif, supaya dapat kembali di garap oleh petani yang ada di Oransbari, guna mewujudkan Kabupaten Mansel sebagai lumbung pertanian padi sawah.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Mansel, Adiri Dan Mandowen mengatakan, kegiatan penanaman padi serentak ini merupakan wujud nyata komitmen Bupati Mansel dalam mendukung program ketahanan pangan Nasional dan provinsi, lebih khusus Kabupaten Mansel.
Sektor pertanian, khusunya tananaman padi, memiliki peran strategis dalam menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat, serta menjadi tumpuan ekonomi bagi sebagian besar penduduk Mansel.
Melalui program ini, pihaknya berupaya untuk meningkatkan produksi padi, meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan.
Kegiatan penanaman serempak ini merupakan kesepakatan bersama petani di 6 kampung di Distrik Oransbari. Adapun jenis padi yang ditanam adalah benih padi cigeulis, ciherang dan mekongga, di atas lahan seluas 650 ha, dari total lahan potensial seluas 996 ha.
Penanaman serempak ini melibatkan 600 petani di 6 kampung, diantaranya sawah kecil (300 ha) kampung Sindang Jaya, Sidomulyo, Margorukun dan Muari. Sawah besar (350 ha) yakni kampung Sindang Jaya, Sidomulyo, Akeju dan Margomulyo.
Ia menambahkan, total luas lahan padi sawah yang ditanami pada musim tanam kali ini mencapai 650 ha, dengan potensi produksi diperkirakan mencapai 6,0 – 6,5 ton gabah kering panen atau setara dengan 2,5 – 3 ton beras. Indeks pertanaman IP 200 (2MT) salam setahun.
Mandowen melaporkan, ada juga 11 ha lahan padi gogo yang tersebar di Distrik Ransiki dan Oransbari, yang sudah ditanami.
Meski begitu, ada saja masalah yang dihadapi petani sawah seperti kekurangan alat tanam dan alat panen dikarenakan alat yang ada sudah berumur tua, ada 340 ha lahan sawah yang belum bisa di olah karena masalah irigasi.
Sedangkan masalah yang dihadapi dinas yang dia pimpin adalah kurangnya tenaga penyuluh lapangan dan petugas pengamat hama. Disamping itu, Balai Penyuluh Pertanian dan fasilitas pendukung yang masih terbatas.
Dirinya berharap, melalui langkah inovatif dan sinergi yang kuat, pihaknya siap mengawal setiap program pemerintah untuk mewujudkan Kabupaten Mansel sebagai lumbung pangan yang tangguh, mandiri dan berkelanjutan.
“Mari kita tanam harapa hari ini, untuk memanen kemakmuran di masa depan,” tutup Mandowen. [BOM-R4]