Sorong, TP- Junita Linda Kamuru resmi memikul amanah sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sorong. Pelantikannya berlangsung bersama pengukuhan Bunda Literasi, Bunda PAUD, dan Ketua Dekranasda se-Papua Barat Daya di Ruang Pertemuan Serbaguna Kantor Gubernur, Senin (11/8/2025).
Acara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dan dihadiri Wakil Gubernur Ahmad Nausrau serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Mengusung tema “Membangun dengan Hati, Menyatukan dalam Kasih”, pelantikan ini disebut sebagai langkah strategis membentuk jaringan penggerak literasi, pendidikan usia dini, dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kerajinan lokal.
Kepada awak media Junita Linda Kamuru , menuturkan bahwa jabatan ini bukan sekadar simbol atau acara seremonial. “Ini adalah amanat yang harus segera dijalankan dalam program kerja ke depan,” ujarnya. Ia menilai pesan Gubernur Elisa Kambu yang mendorong kolaborasi lintas sektor adalah titik tekan yang harus diterjemahkan menjadi aksi nyata, terutama di tingkat daerah.
“Sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Sorong, saya akan memastikan sinergi dengan pemerintah daerah berjalan optimal. Menarik tadi bahwa Gubernur bahkan akan mengingatkan, bahkan memerintahkan, para bupati dan wali kota untuk mendukung program-program yang berpijak pada pendidikan, ibu, dan anak,” katanya.
Bagi Junita, penguatan Dekranasda tidak bisa dipisahkan dari agenda peningkatan kesejahteraan keluarga. Ia menekankan bahwa kerajinan daerah bukan hanya soal pelestarian budaya, tetapi juga mesin penggerak ekonomi yang mampu membuka lapangan kerja dan mengangkat perekonomian rumah tangga. “Industri kreatif kita punya potensi besar, dari anyaman, tenun, ukiran, hingga produk modern berbasis kearifan lokal. Jika diberi pasar yang tepat, ini bisa menggerakkan ekonomi Sorong dan sekitarnya,” tegasnya.
Sikap Junita ini selaras dengan pandangan Gubernur Elisa Kambu yang dalam sambutannya menempatkan pendidikan usia dini dan literasi sebagai fondasi pembangunan manusia. “Usia dini adalah masa emas yang tak akan terulang. Generasi berkarakter lahir dari fondasi kuat di masa ini. Begitu juga literasi kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi adalah kunci yang membuka pintu pengetahuan,” kata Elisa.
Pelantikan kali ini juga menandai pembentukan Pokja Bunda PAUD sebagai tim perancang program strategis di bidang pendidikan usia dini, yang akan bekerja berdampingan dengan Bunda Literasi dan Dekranasda. Harapannya, sinergi ini mampu menjangkau hingga pelosok, memupuk minat baca, memperkuat karakter anak, sekaligus menggerakkan roda ekonomi kreatif.
Diakhir wawancara Junita menutup pesannya dengan nada optimis. “Dekranasda bukan hanya tentang pameran dan lomba. Ini tentang memberdayakan, membimbing, dan memastikan karya pengrajin kita punya nilai jual tinggi. Kalau kita kerja bersama, hasilnya akan kembali kepada masyarakat.”tandasnya dengan nada keyakinan. [MPS]