Manokwari, TP – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan akan menemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia guna meminta ketegasan terhadap harga beli minyak mentah dari BP Tangguh LNG.
Upaya ini dilakukan Gubernur Papua Barat, dikarenakan masih terjadi tarik ulur harga pembelian minyak mentah antara PT Padoma Ubadari Energi (PUE) dengan BP Tangguh LNG.
Keterlibatan pengelolaan minyak mentah oleh BUMD PUE milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10 Persen pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi.
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Setda Papua Barat, Melkias Werinussa menjelaskan, usulan harga dari BP Tangguh sebesar 10.9 persen ICP Utama (n-1).
Sedangkan, kata Werinussa, harga yang ditawarkan PT PUE adalah 6.5 persen ICP dan dalam negoisasi usulan naik menjadi 8.7 persen ICP sesuai hasil rapat awal negoisasi.
“Usulan 8.7 persen ini merupakan nilai tengah berdasarkan hasil rapat negoisasi antara BP Tangguh dan PT PUE,” Terang Werinussa kepada wartawan di sela-sela pertemuan di Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Menurutnya, hal inilah yang membuat Gubernur Papua Barat melakukan pertemuan bersama Direksi PT PUE guna mengecek progress sekaligus memastikan, kendala dan kepastiannya.
Dalam pertemuan itu, lanjut Werinussa, pihak PT PUE menjelaskan masih terjadi tarik menarik harga beli antara PUE dan pihak PB Tangguh.
“Pihak PB Tangguh menetapkanharga 10.75 persen. Sementara, PT PUE menawarkan 8.7 persen. Lalu harga ini diusulkan melalui SKK Migas. sayangnya, SKK Migas tidak memberikan harga pasti kepada Menteri ESDM untuk menetapkan, inilah yang menjadi kelendala,” jelasnya.
Dari pertemuan itu, kata dia, Gubernur Papua Barat akan bertemu dengan Menteri ESDM guna meminta penjelasan sekaligus ketegasan terhadap harga beli dari BP Tangguh.
“Diharapkan BP Tangguh dapat menurunkan harga ini, karena kami daerah penghasil dan sekali ini kami tidak memperoleh apa-apa. Jadi diharapkan dapat dijual dengan harga murah sehingga PT PUE juga mendapatkan keuntungan,” tandas Werinussa. [*FSM-R5]