Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan investigasi dan pengecekan mendalam terkait temuan belatung pada Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Klamasen, Sorong, Papua Barat Daya, yang didistribusikan pada Jumat (8/8).
BGN dan seluruh petugas SPPG Klamasen memohon maaf kepada seluruh pihak yang terdampak, dan dengan adanya insiden tersebut terus berkomitmen untuk mengambil langkah tegas dan memantau SPPG terkait.
Kepala SPPG Klamasen Rizky Irana dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menyebut pihaknya telah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pedoman yang berlaku dalam pengadaan paket MBG setiap harinya.
“Kami telah melakukan seluruh tahap mulai dari persiapan bahan baku, proses pemasakan dan penyajian sesuai porsi, hingga distribusi makanan sesuai SOP yang berlaku di BGN,” ujar Rizky.
Usai kejadian Rizky menyatakan pihaknya telah melakukan respons cepat, berkoordinasi dengan BGN, pihak yayasan, sekolah penerima manfaat, Kodim TNI, serta Dinas Kesehatan setempat. Sebagai tindak lanjut SPPG Klamasen telah menarik kembali MBG yang didistribusikan di hari tersebut dan melakukan evaluasi internal bersama seluruh petugas SPPG.
“Kami bersama yayasan sudah melakukan pengecekan sampel makanan dan memastikan hasil sampel layak untuk dikonsumsi. Selanjutnya, kami terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dan Kodim,” ujar dia.
Ia menegaskan saat ini SPPG Klamasen menghentikan sementara operasional Program MBG sambil mengevaluasi dan memperbaiki SOP atas rekomendasi Dinas Kesehatan, termasuk melakukan uji organoleptic (rasa, warna, bau, dan sentuhan) pada setiap pengantaran untuk operasional berikutnya.
BGN berkomitmen penuh mengatasi masalah tersebut dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tegas. Evaluasi internal bersama seluruh staf dapur telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi potensi kelalaian dalam proses penyiapan, pengolahan, hingga pengemasan makanan. [Oleh Lintang Budiyanti Prameswari/Editor: Risbiani Fardaniah/ANTARA]