Manokwari, TP – Hidayat, penjual pernak pernik Kemerdekaan ke-80 RI, berupa bendera merah putih berbagai ukuran dan umbul-umbul, di Jl. Pahlawan, tepatnya di samping Kantor Disdukcapil Manokwari, curhat sepi pembeli.
Menurutnya, Manokwari saat ini tidak seperti Manokwari beberapa tahun terakhir. Dimana, masih banyak minat masyarakat untuk membeli pernak-pernik Kemerdekaan RI menjelang 17 Agustus, mulai dari bendera, umbul-umbul maupun background.
“Sekarang mah sepi gak seperti dulu. Kadang-kadang saja ada yang beli. Bahkan gak ada yang beli, gak dapat duit,” tuturnya saat ditemui Tabura Pos, di tempat jualannya, Senin (11/8/2025).
Pria asal Garut, Provinsi Jawa Barat ini, mengatakan sudah menekuni jualan pernak-pernik Kemerdekaan RI di Manokwari selama kurang lebih enam tahun sejak tahun 2000.
“Kalau dulu sejak mulai jualan tahun 2000 bisa habis 10 karung itu sekitar Rp10 juta,” tuturnya.
Dengan kondisi seperti ini, Hidayat mengaku lebih banyak bersabar dan tidak memikirkan keuntungan. Mendapat kembali modal saja sudah bersyukur.
“Ambil dari bos misalnya Rp15 ribu kita jual Rp20, karena itung ongkos angkutnya juga. Kadang ditawar juga. Ada yang tanya-tanya tapi gak beli. Ada yang mau beli tapi nawarnya gak dapat balik modal,” bebernya.
Ia mengungkapkan, sudah berjualan hampir satu bulan mulai 16 Juli sampai 11 Agustus 2025 memperoleh kurang dari Rp3 juta. Itupun hanya bisa untuk kembali modal.
“Sekarang sepi mungkin keuangan masyarakat di sini lagi gak ada. Mungkin karena efisiensi anggaran juga dan mungkin masih ada yang tahun lalu masih bagus bisa dipakai lagi,” bebernya.
Ia menambahkan, akan berjualan sampai tanggal 16 Agustus atau min satu hari peringatan Kemerdekaan ke-80 RI tahun 2025, dengan harapan masih bisa memperoleh rejeki di Manokwari.
“Saya bawa 15 karung, belum ada habis 3 karung. Kadang sehari dapat Rp25 ribu habis sehari buat makan. Kadang gak dapat duit, harus sabar mah,” pungkasnya.
Pria 30 tahun tersebut menambahkan, selepas peringatan Kemerdekaan ke-80 RI tahun 2025 akan kembali ke Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
“Setelah momen ini balik lagi ke kampung. Untuk bisa balik pulang kampung mah sudah bersyukur, gak mikir bawa untuk anak dan istri. Di sini, syukur tinggal di tempat orang,” tukasnya.
Ia menegeskan hanya menjual pernak-pernik Kemerdekaan RI berupa bendera merah putih berbagai ukuran dan umbul-umbul dan tidak menjual yang lain.
“Pernah didatangi sama intel nanya ada jual bendera tengkorak (one peace) gak. Saya mah gak berani jual yang macem-macem hanya jual bendera merah putih,” tukasnya. [SDR-R4]