Ransiki, TP – Persentase kehadiran ASN dan tenaga honorer pada apel gabungan OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel), pada hari Senin dan Jumat dalam Bulan Juli 2025 lalu, masih terlampau rendah di bawah 40 persen.
Hanya satu OPD yaitu Dinas Ketahanan Pengan dan Pertanian (DKPP) yang persentase kehadiran ASN di apel sudah mencapai 50 persen.
Hal ini disampaikan Bupati Mansel, Bernard Mandacan, S.IP, saat memimpin apel gabungan OPD Lingkup Pemkab Mansel, yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Mansel, Bukit Boako Ransiki, Senin (11/8) pagi.
Bupati sangat menyayangkan ada OPD yang jumlah pegawainya mencapai 100 orang, tetapi persentase kehadiran ASN dan tenaga honorer di apel gabungan OPD dalam Bulan Juli 2025 hanya mencapai 5 orang.
“Mohon untuk menjadi perhatian semua pimpinan OPD,” pinta bupati.
Bupati Bernard menuturkan, sebagai ASN sudah tentu tanggungjawab untuk datang ke kantor dan melayani masyarakat harus diutamakan.
“Kalau gaji terlambat dibayar baik ASN atau honorer pasti ribut sampai palang jalan, tetapi kedisiplinan dan kehadiran di kantor sendiri berbanding terbalik,” ucap Bupati Bernard.
Untuk bisa melayani masyarakat Manokwari Selatan tentu dibutuhkan kehadiran pegawai di kantor, koordinasi dan kerja sama yang baik antara pimpinan dan bawahan. Bukan sebaliknya, unsur pimpinan kerja sendiri, bawahan jalan sendiri, jika seperti itu maka pemerintahan ini entah mau di bawah kemana.
“Bagi tugas habis, jangan hanya 1 atau 2 orang yang monopoli, bagi tugas dengan baik supaya semua pegawai di OPD bisa memiliki gairah dan semangat kerja yang tinggi,” pinta Bupati Bernard.
Tak lupa, dia meminta, absensi bulanan dari masing-masing OPD harus terus ditingkatkan. Terutama CPNS formasi 116 serta CPNS dan PPPK Formasi 2024 yang belum lama menerima SK pengangkatan, jika sampai tidak hadir di kantor selama 1-2 bulan, maka keputusannya adalah diberhentikan.
“Selama ini saya sudah bina, tetapi kalau lebih dari batas kita binasakan, tidak perlu dipakai pegawai yang seperti itu, hanya merugikan uang Negara tetapi tidak ada manfaatnya,” tegasnya.
Bupati Bernard pun meminta, kepada Kepala BKPSDM supaya memperhatikan data nama-nama tenaga honorer yang sudah terakomodir dalam formasi 2021 dan tahap II formasi 2024, supaya nama yang tidak ada orangnya jangan diganti.
Tetapi memastikan nama-nama yang ada dalam data base honorer daerah, merekalah yang nantinya mengikuti tahapan seleksi tes tertulis dan jangan sampai diganti dengan orang lain dari luar Kabupaten Mansel, itu tidak boleh lagi terjadi.
“Nasib kalian yang masih honorer tetapi sudah masuk data base sudah diproses, jadi jangan dengar kabar burung dari mana-mana. Yang mengeksekusi nasib kalian adalah Pemerintah Daerah, bukan yang mengatasnamakan lembaga atau organisasi apapun, Pemerintah Daerah yang akan menyelesaikan masalah honorer ini hanya di tahun 2025, sebab 2026 kita akan menghadapi agenda kerja yang baru,” pesannya.
Kembali Bupati Bernard menegaskan, para tenaga honorer harus tetap tenang dan mendukung Pemerintah Daerah, serta tidak melakukan tindakan anarkis, tidak memalang kantor dan jalan, apalagi membuat malu pemerintah karena masalah honorer, karena itu persoalan internal yang tidak perlu dilampiaskan dengan cara-cara yang merugikan kepentingan umum, terutama mengganggu akses transportasi kabupaten tetangga.
“Tidak boleh karena itu bukan budaya kita, kalau saja ada honorer yang melakukan tindakan itu, saya keluarkan. Tidak perlu jika itu anak pemekaran, anak tokoh atau anak Arfak, tetap saya keluarkan, karena tidak layak,” tekan dia.
Sekali lagi, Bupati Bernard meminta, kepada tenaga honorer supaya menunjukkan sikap yang baik, supaya ketika diangkat menjadi ASN bisa mengatur masyarakat Manokwari Selatan dengan baik, bukan sebaliknya justru diatur oleh masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, dia mengajak, seluruh ASN dan tenaga honorer untuk turut hadir dan berkontribusi dalam aksi kemanusiaan, kegiatan donor darah menyongsong peringatan HUT RI ke-80 tahun, guna membantu mereka yang membutuhkan pertolongan bantuan darah
Akhirnya, dalam rangka memperingati HUT RI ke-80 tahun di Kabupaten Mansel, maka pengorbanan para pejuangan kemerdekaan di masa lampau, harus diisi dengan pembangunan yang baik dan merata di masa sekarang dalam segala bidang demi meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Manokwari Selatan. [BOM-R4]