Sorong, TP-Masyarakat Kabupaten Sorong berbondong-bondong memadati Pasar Induk Mariat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Pemerintah Kabupaten Sorong melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar Gerakan Pangan Murah dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI tahun 2025, sekaligus menjaga stabilitas harga pangan di daerah.
Ketua panitia Mustika Baiduri, AP., M.Si, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik Kabupaten Sorong dalam laporanya mengatakan. Dasar pelaksanaannya adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2025, khususnya pada program pemantauan pasokan dan harga pangan.
Tujuan utama kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati hari kemerdekaan, tetapi juga menjaga kestabilan harga dan pasokan bahan pangan, menyediakan pangan murah bagi masyarakat, menekan inflasi, serta mengurangi angka kemiskinan. “Harga yang kami tawarkan rata-rata setengah dari harga pasar,” ungkap Mustika.
Contohnya, bawang merah yang di pasar dijual Rp80.000/kg, di Gerakan Pangan Murah hanya Rp40.000/kg. Begitu juga dengan beras SPHP Bulog yang sangat membantu masyarakat, mengingat harga beras premium di pasar saat ini mencapai Rp17.000/kg. Produk yang dijual juga mencakup sayur-mayur hasil binaan Dinas Ketahanan Pangan dari petani lokal.
Prinsip pelaksanaan kegiatan ini adalah mengutamakan produk daerah terlebih dahulu sebelum melengkapi dari distributor luar. Meski beberapa komoditas seperti bawang merah dan bawang putih masih harus didatangkan dari luar karena keterbatasan produksi lokal, hampir seluruh sayuran segar yang dijual merupakan hasil panen petani Kabupaten Sorong.
Bupati Kabupaten Sorong, Dr. Jhoni Kamuru, S.H., M.Si, dalam sambutannya berharap Pasar Induk Mariat dapat terus aktif dan beroperasi sebagaimana tujuan awal pembangunannya, yakni untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kepada Kepala Dinas Perindagkop, saya minta bekerja maksimal meskipun dengan keterbatasan anggaran. Tetap lakukan koordinasi dengan OPD terkait agar program yang mendukung keberlangsungan pasar berjalan baik,” tegasnya.
Bupati menekankan bahwa keaktifan pasar tidak hanya sekadar menjadi pusat jual beli, tetapi juga penggerak ekonomi daerah, pembuka peluang usaha, serta penguat daya beli masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga dan mengembangkan pasar demi kesejahteraan bersama.
Dalam kegiatan pangan murah ini, sejumlah komoditas dijual dengan harga bersubsidi, di antaranya beras SPHP Bulog Rp60.000/5 kg, bawang merah Rp40.000/kg, bawang putih Rp25.000/kg, cabai rawit Rp40.000/kg, cabai keriting Rp30.000/kg, daun bawang Rp15.000/½ kg, sayur-mayur Rp5.000/ikat, tomat Rp10.000/kg, ayam potong Rp20.000/ekor, telur ayam Rp30.000/rak, jeruk manis Rp10.000/kg, dan jambu kristal Rp15.000/kg.
Tak hanya itu, Dinas Perikanan juga menyediakan ikan segar dengan harga subsidi Rp5.000/kg. Pasar Murah Bersubsidi ini akan berlangsung selama satu bulan penuh di dua lokasi, yaitu Pasar Induk Mariat dan Pasar Pujasera Kelurahan Malawele. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Dengan antusiasme warga yang tinggi, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi program musiman, tetapi juga langkah nyata pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan di Kabupaten Sorong. [MPS]
