Manokwari, TP – Tingkat kemiskinan yang relatif tinggi, khususnya di kalangan masyarakat asli Papua baik di kampung maupun kawasan kumuh perkotaan, menjadi salah satu pekerjaan rumah utama bagi Pemerintah Kabupaten Manokwari.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Manokwari, Mugiyono saat Konsultasi Publik Kedua mantapkan Penyusunan RPJPD 2025-2045 Manokwari, di Sasana Karya Kantor Bupati, Jumat (15/8/2025).
Selain itu, kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) masih rendah akibat keterbatasan layanan pendidikan dan kesehatan.
Tantangan lainnya, yaitu masih tingginya prevalensi stunting, pemberdayaan tenaga kerja lokal dan perempuan, perlindungan anak, serta kepemudaan yang belum optimal.
“Keterbatasan infrastruktur, terutama konektivitas jalan dan pelayanan dasar di distrik serta kampung, masih menjadi hambatan pembangunan,” bebernya.
Mugiyono juga menilai lemahnya daya saing dan produktivitas ekonomi lokal, minimnya akses pembiayaan dan pasar bagi UMKM dan koperasi, degradasi lingkungan, serta meningkatnya risiko bencana turut menjadi tantangan besar.
Tidak terkecuali pengelolaan dana Otonomi Khusus, kata Mugiyono juga belum optimal dalam menjangkau masyarakat asli secara adil dan berkelanjutan.
“Untuk menjawab berbagai persoalan tersebut, perlu perencanaan pembangunan jangka panjang dengan pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial. Pendekatan ini, memastikan pembangunan dilakukan secara menyeluruh, terintegrasi, dan berbasis potensi serta keterkaitan antarwilayah,” tukasnya.
Oleh karena itu, Ia menegaskan, RPJPD Manokwari masih fokus pada pembangunan SDM, infrastruktur strategis perkotaan.
Kemudian, pengembangan perekonomian daerah dan kedaulatan pangan, pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana, pembentukan daerah otonomi baru. [SDR-R4]


















