Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Papua Barat berupaya mempercepat proses hibah lahan seluas 20 hektar.
Hibah lahan seluas 20 hekter tersebut direncanakan untuk pembangunan gedungSMA Unggulan Garuda Provinsi Papua Barat yang berlokasi di Kampung Susweni, Distrik Manokwari Timur.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Papua Barat, Raymond R. Yap mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan proses pemecahan sertifikat tanah.
Sebab, lanjut dia, lahan sport center Provinsi Papua Barat tersebut kurang lebih 40 hektar, sehingga harus dipecahkan atau dibagikan menjadi 20 hektar untuk pembangunan SMA unggulan garuda.
“Kami sedang melakukan proses pemecahan sertifikat. Dalam waktu yang tidak begitu lama, Pemprov Papua Barat akan segara menghibahkan lahan tersebut ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi,” kata Yap kepada wartawan di Kantor Gubernur Papua Barat, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, proses pemecahan sertifikat tanah merupakan proses legal, membagi bidang tanah yang terdaftar dalam satu sertifikat induk menjadi beberapa bagian untuk memperoleh sertifikat baru.
Langkah ini sambung dia, sangat krusial karena lahan pembangunan SMA Unggulan Garuda Manokwari berada satu kawasan dengan Sport Center milik Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Lebih lanjut, jelas dia, dari keseluruhan luas lahan milik Pemprov Papua Barat ini kurang lebih 40 hektar. Nanti dikeluarkan 20 hektar untuk diperuntukan bagi bangun SMA Garuda.
Usai pemeceahan sertifikat induk, lanjut dia, akan dilakukan proses pemutihan sertifikat atau balik nama. Kemudian, dapat dibuatkan akta hibah dari pemerintah daerah kepada kementerian.
Disamping itu, tambah dia, Pemprov Papua Barat telah menyiapkan dokumen pendukung lainnya untuk diikutsertakan saat penyerahan hibah, seperti surat pernyataan soal lahan bebas masalah, dan riwayat kepemilikan tanah.
Proses dan tahapan pemecahan dan pemutihan sertifikat tanah ini, dilakukan pihaknya bersama-sama dengan pihak BPN Papua Barat.
“Kami di daerah hanya bertanggungjawab membebaskan lahan. Sedangkan, untuk pembangunan infrastruktur gedung sekolah yang dilengkapi dengan asrama siswa, rumah guru, sarana olahraga, dan fasilitas lainnya menjadi tanggung jawab Kemdiktisaintek,” ujarnya.
Menurutnya, Program Sekolah Garuda merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto membangun sumber daya manusia unggul melalui akses pendidikan yang merata di bidang sains dan teknologi.
“Kami hanya sediakan tanah sesuai persyaratan. Setelah itu, dihibahkan ke Kemdiktisaintek untuk tahap pembangunan,” pungkas Yap. [FSM-R5]
