(Jumat, 22 Agustus 2025) Mahasiswa KKN PPM Kelompok 83 Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang ditempatkan di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, melaksanakan program kerja pembuatan Peta Administrasi Desa Krangga.
Program ini diinisiasikan untuk memudahkan masyarakat maupun pengunjung desa dalam memperoleh informasi mengenai wilayah Desa Kranggan. Digitalisasi peta merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam era modern yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengubah data spasial menjadi format digital.
Dengan adanya digitalisasi peta membuat masyarakat lebih mudah untuk mengakses, serta pembagian informasi yang lebih cepat dan integrasi dengan teknologi lain seperti sistem informasi geografis untuk menganalisa lebih lanjut.
Peta desa yang telah dibuat dicetak dalam ukuran besar, difigura, dan dipasang di Kantor Desa Kranggan sehingga dapat diakses oleh warga maupun tamu yang berkunjung. Melalui peta tersebut, masyarakat bisa mengetahui batas wilayah, lokasi fasilitas umum, serta gambaran umum tata letak Desa Kranggan.
Menurut Muhammad Rico, mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi sebagai pelaksana program KKN, pembuatan peta desa ini merupakan wujud kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung transparansi informasi dan pelayanan publik.
“Kami berharap keberadaan peta desa ini dapat memberikan manfaat langsung bagi warga maupun pendatang yang ingin mengenal Desa Kranggan lebih dekat. Peta desa bukan hanya sebagai media informasi, tetapi juga sebagai sarana edukasi agar masyarakat lebih peduli dan memahami lingkungannya,” ungkap Muhammad Rico
Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo, menyambut baik program kerja ini dan menilai bahwa keberadaan peta desa sangat bermanfaat dalam mendukung pelayanan di kantor desa. Selain memberikan manfaat praktis, peta desa ini juga diharapkan menjadi bagian dari upaya meningkatkan identitas dan kemandirian Desa Kranggan. Program ini sekaligus mencerminkan sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dalam membangun desa yang lebih informatif, terbuka, dan siap berkembang.[**]



















