Manokwari, TP – Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STIKP) Muhammadiyah resmi bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Papua Barat (UMPB).
Peralihan status diresmikan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktiristek) RI, Fauzan, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Suriel S. Mofu, Sabtu (23/8/2025).
Selain itu, turut ikut meresmikan Gubernur Papua Barat, Domimggus Mandacan, Bupati Manokwari, Hermus Indou.
Bersamaan dengan itu, juga dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru UMPB.
Wamen Fauzan menekankan, peresmian peralihan status dan peletakan batu pertama sebagai momen strategis akademis tidak hanya untuk UMPB tetapi juga di Papua Barat.
“Tentu perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga perubahan tata kelola yang tidak kalah penting adalah perubahan peran dari UMPB,” jelas Wamen.
Ia berharap, kehadiran UMPB dapat meningkatkan kontribusi, khususnya pembangunan manusia unggul di daerah Papua Barat.
“Dari kementerian berharap UMPB menjadi universitas yang berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat dimana UMPB ini berada,” harapnya.
Wamen menekankan, untuk mewujudkan itu semua, maka tidak ada kata lain selain berkolaborasi dengan semua pihak.
“Terima kasih Pak Gubernur, Pak Bupati yang memberikan ruang secara luas untuk berkolaborasi,” tukas Wamen.
Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Suriel S. Mofu mengungkapkan, kehadiran UMPB menambah jumlah dan melengkapi universitas swasta di Papua Barat.
Mofu menyebutkan, jumlah universitas di tanah Papua, swasta sebanyak 75, universitas negeri sebanyak 24, dan 5 perguruan tinggi baik institute maupun politeknik.
“Yang paling beruntung adalah Papua dan Papua Barat, karena di 2 provinsi ini saja yang ada universitas negeri dan universitas swasta,” ujar Mofu.
Mofu mengaku tidak heran kenapa perguruan tinggi swasta cepat berkembang menjadi universitas. Salah satunya STKIP menjadi UMPB karena kualitas dosen-dosennya.
“Jangan heran kalau STKIP menjadi universitas, karena kualitas-kualitas dosennya memiliki jabatan fungsional ada yang asisten ahli, lektor, lektor kepala dan guru besar, serta asisten dosen,” bebernya.
Mofu menekankan, LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat mendukung UMPB, karena tidak meng-Islamkan mahasiswanya.
“Makanya saya dukung. Saya dukung anak-anak kita Papua,” tukas Mofu.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menegaskan UMPB bukan sekedar peresmian institusi pendidikan, melainkan simbol komitmen bersama untuk mencetak generasi unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global.
Mandacan yakin, kehadiran Universitas Muhammadiyah Papua Barat akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah.
Dirinya berharap, selain membuka akses pendidikan tinggi, UMPB mampu mencetak generasi muda Papua yang kreatif, inovatif, berintegritas, dan tetap berakar pada budaya serta kearifan lokal.
“Melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, UMPB dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di Papua Barat. Saya berharap UMPB berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan, inovasi sosial, serta pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Mandacan.
Gubernur memastikan komitmen Pemprov Papua Barat terhadap UMPB untuk berkembang menjadi pusat keunggulan akademik dan inspirasi bagi generasi muda Papua.
Sementara itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou, menilai kehadiran UMPB merupakan tonggak penting bagi peningkatan kualitas SDM Papua Barat. Perubahan menjadi universitas merupakan aset berharga yang harus dijaga bersama.
Menurutnya, kehadiran UMPB menegaskan Manokwari sebagai Kota Pendidikan di Papua Barat.
Dia memastikan Pemkab Manokwari mendukung keberadaan UMPB agar memberi dampak nyata bagi pengembangan SDM di tanah Papua, khususnya di Papua Barat dan Kabupaten Manokwari.
“Terima kasih atas kunjungan Pak Wamen ke Manokwari dalam rangkaian peresmian status UMPB. Ini sekaligus memberi semangat dan kekuatan untuk membangun kolaborasi serta sinergitas bersama-sama dalam membangun pendidikan,” tukasnya. [SDR-R4]
