Sorong, TP – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sorong berkolaborasi dengan Fauna & Flora menggelar Workshop Pengelolaan Hutan Berkelanjutan dan Berkeadilan Berbasis Keanekaragaman Hayati di Papua Barat Daya. Kegiatan berlangsung di Aston Sorong Hotel & Conference Center, pada Selasa (26/8/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Papua Barat Daya diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan (Ekubang), Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat Daya, Program Manager Fauna&Flora Program Tanah Papua, Sekretaris Ketua PWM Papua Barat Daya, serta Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong.
Ketua PDPM Kabupaten Sorong, Dwi Suratman mengatakan kegiatan ini bertujuan dalam rangka pengelolaan hutan berkelanjutan dan berkeadilan dengan berbasis pada keanekaragaman hayati.
“Kami sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang memang memegang prinsip dakwah dengan aksi nyata. Selama ini Muhammadiyah sudah berkontribusi besar di bidang kesehatan dan pendidikan, sehingga kami di wilayah PBD berharap memulai langkah kecil dengan kontribusi di bidang konservasi dan lingkungan hidup,” ungkap Dwi.
Ia mengakui bahwa setiap permasalahan yang terjadi di Papua Barat Daya tidak bosa dituntaskan hanya oleh satu pihak tanpa kolaborasi dengan pihak lainnya.
Dikatakan Dwi, keseriusan Muhammadiyah pada kegiatan konservasi maupun pengelolaan hutan telah dibuktikan oleh pimpinan pusat (PP) Muhammadiyah yang pada bulan Juli lalu telah melakukan MOU dengan Kementerian Kehutanan. Di mana dalam kesepakatan tersebut ditekankan terkait pengelolaam hutan berkelanjutan dan berkeadilan.
“Adapun MOU tersebut telah melahirkan gagasan 5 program prioritas, diantaranya hutan berkemajuan dan pendidikan kader lingkungan. Itulah bukti leseriusan PP Muhammadiyah di tingkat pusat. Sementara kami di daerah, PDPM akan berkontribusi melalui penyadartahuan,” terangnya.
Bersamaan dengan kegiatan tersebut, juga dilaksanakan launching modul pendidikan konservasi, yang sangat kontekstual karena disusun dari berbagai hasil riset oleh BBKSDA Papua Barat bersama dengan Flora & Fauna.
“Modulnya berisi tentang informasi terkait satwa maupun tumbuhan yang endemic yang ada di Papua Barat Daya. Modul pendidikan konservasi ini nantinya akan diimplementasikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah sebagai bentuk komitmen mencetak generasi muda yang peduli pada pelestarian lingkungan,” sambungnya.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap akan terjalin kolaborasi multi sektoral yang mampu menciptakan kolaborasi dalam aksi nyata pengelolaan lingkungan dan hutan.
Sementara itu, Dr. George Yarangga, A.Pi., MM, Staf Ahli Gubernur Papua Barat Daya Bidang Ekubang, menegaskan komitmen pemerintah untuk mendoron tata kelola hutan yang berkeadilan dan lestari. Hal itu akan diwujudkan melalui pendekatan berbasis keanekaragaman hayati, kearifan lokal, serta keadilan ekologis dan sosial harus menjadi dasar setiap kebijakan.
“Pemerintah Papua Barat Daya membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan seluruh pihak demi pembangunan yang adil dan berkelanjutan. Saya berterima lasih karena Pemuda Muhammadiyah Sorong telah menunjukkan peran strategi dalam isu lingkungan,” kata George.
Menurutnya, pemuda bukan hanya agen perubahan, melainkan juga pengawal masa depan bumi Papua. Olehnya itu, pihaknya berharap lokakarya ini melahirkan rekomendasi strategi yang aplikatif dan berpihak pada kelestarian hutan. (CR24)


















