Gubernur PBD: Kualitas pembangunan kantor pemerintah harus dijaga

Sorong – Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, mengingatkan para kontraktor agar tidak mengabaikan kualitas dalam pembangunan perkantoran Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya yang sedang berlangsung di Kota Sorong.

“Pekerjaan ini harus tetap optimal sesuai kontrak, tetapi jangan abaikan kualitas. Kualitas itu segalanya. Lebih baik terlambat sedikit, asal kualitasnya tetap terjaga,” ujar Elisa Kambu di Sorong, Jumat.

Ia menegaskan bahwa proyek pembangunan tersebut menghabiskan anggaran cukup besar dan melibatkan konstruksi bertingkat, sehingga pengawasan terhadap mutu pekerjaan menjadi hal yang sangat krusial.

“Kalau kualitas tidak dijaga, kita yang akan repot di kemudian hari. Ini bangunan jangka panjang, jadi jangan asal-asalan,” tegasnya.

Gubernur juga mengapresiasi kemajuan pembangunan yang dinilainya cukup signifikan dibandingkan dengan kunjungan sebelumnya.

“Progresnya sudah meningkat. Jika sebelumnya baru 12 persen, sekarang sudah mencapai 20 persen. Ini menunjukkan ada pergerakan, tapi tetap saya minta kualitas dijaga,” katanya.

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya saat ini tengah memprioritaskan percepatan pembangunan infrastruktur dasar, termasuk kantor pemerintahan, sebagai bagian dari upaya memperkuat layanan publik dan tata kelola pemerintahan di provinsi yang baru dimekarkan tersebut.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, pembangunan Kantor Gubernur memiliki nilai pagu anggaran sebesar Rp130,115 miliar, yang bersumber dari APBN, dengan nilai kontrak sebesar Rp150 miliar.

Luas kawasan kantor tersebut mencapai 17.300 m², dengan luas bangunan 6.928 m² dan kapasitas ruang kerja untuk 357 orang.

Untuk Kantor DPRP, pagu anggaran ditetapkan sebesar Rp144,522 miliar, sementara nilai kontrak mencapai Rp164,395 miliar. Kawasan pembangunan memiliki luas 8.700 m², dengan luas bangunan 7.048 m² dan kapasitas ruang kerja sebanyak 266 orang.

Sedangkan pembangunan Kantor MRP mengandalkan pagu anggaran sebesar Rp54,636 miliar, dengan nilai kontrak Rp61,300 miliar. Luas kawasan proyek ini adalah 5.000 m², dengan luas bangunan 2.642 m² dan kapasitas ruang kerja untuk 103 orang.(ANTARA)