Sorong, TP – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke-XIX dan Magister ke-VIII di Aula Gedung Rektorat Kampus IAIN, Selasa (26/8/2025). Sebanyak 165 mahasiswa resmi dikukuhkan sebagai wisudawan jenjang Sarjana (S1) dan Magister (S2).
Wisudawan program Magister sebanyak 29 orang, Sarjana (S1) Ekonomi Syariah sebanyak 51 orang, Sarjana (S1) Hukum Keluarga sebanyak 13 orang, Sarjana (S1) Komunikasi Penyiaran Islam sebanyak12 orang, Sarjana (S1) Bimbingan Konseling Islam sebanyak 4 orang, Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam sebanyak 27 orang, serta Sarjana (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah se anyak 19 orang, dan Sarjana (S1) Tadris Bahasa Inggris sebanyak 10 orang.
Dari 165 wisudawan tersebut, lima diantaranya berhasil lukus melalui jalur non-skripsi.
Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram, mengatakan,
IAIN Sorong juga mengembangkan inovasi penyelesaian studi tahun 2024 dan 2025, dengan dua jalur penyelesaian studi, yaitu:
– Jalur skripsi
– Jalur non-skripsi melalui aplikasi nasional terakreditasi
Ada 5 mahasiswa yang menyelesaikan studi melalui jalur non-skripsi dengan mereportasikan jurnal internasional.
Daftar Wisudawan
Berikut 5 mahasiswa yang lulus melalui jalur Non-Skripsi
Dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan studi mereka. Ia berharap segala seluruh ilmu yang diajarkan oleh 0ara dosen dapat menjadi bekal bermanfaat bagi kehidupan para wisudawan di dalamsegala hal.
Capaian Signifikan Kampus
IAIN Sorong telah mencapai beberapa capaian signifikan dalam kurun 2024-2025, antara lain:
– Penambahan satu program studi baru, yaitu Manajemen Bisnis Syariah
– Peningkatan jumlah pendaftar yang cukup signifikan, yaitu lebih dari 400 mahasiswa baru, termasuk dari luar negeri
– Peningkatan kualitas dan diversitas mahasiswa IAIN Sorong
Penerimaan Mahasiswa Baru
Penerimaan Mahasiswa Baru di IAIN Sorong juga mengalami peningkatan yang signifikan, dengan:
– SPAN mengalami kenaikan 190%
– UMPTKIN naik menjadi 3%
– Ujian Mandiri 25%
Mahasiswa Internasional
IAIN Sorong juga memiliki mahasiswa internasional yang berasal dari Papua Nugini, Yaman, Madagaskar, dan Pakistan. Pada tahun 2025, ada tambahan mahasiswa internasional yang menempuh pendidikan di IAIN.
Jumlah Lulusan
Prestasi Mahasiswa
25 persen mahasiswa IAIN Sorong adalah Orang Asli Papua (OAP). Sementara itu, enam mahasiswa IAIN Sorong berhasil mewakili Papua Barat Daya di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat provinsi.
Dukungan untuk Lulusan
Untuk mendukung kualitas lulusan, IAIN Sorong membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berlisensi BNSP serta Career Development Center (CDC) yang bertugas mendampingi mahasiswa dan alumni dalam pengembangan karier.
“Semoga lulusan IAIN Sorong mampu mengamalkan ilmunya untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkas Rektor.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Daya yang diwakili oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Sumber Daya Mineral (Nakertrans ESDM) Provinsi Papua Barat Daya, Suroso, Kepala Dinas Ketenagakerjaan memberikan ucapan selamat dan apresiasi kepada seluruh wisudawan dan wisudawati atas keberhasilan yang telah diraih. Ia menekankan bahwa keberhasilan hari ini adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, dan doa dari orang tua dan para pendidik.
“Wisuda bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan sebuah awal untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat, dunia kerja, dan pengabdian,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa lulusan Institut Agama Islam Negeri Sorong telah dibekali dengan kecakapan akademik, kearifan lokal, dan nilai-nilai keislaman yang sangat dibutuhkan dalam membangun masyarakat Papua Barat Daya yang damai dan inklusif.
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan terus mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi, termasuk perguruan tinggi keagamaan seperti IAIN Sorong. Ia berharap bahwa upaya peningkatan institusi pendidikan dapat memberikan kemudahan dan kelancaran bagi lulusan untuk mengabdikan diri di masyarakat.
“Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya membuka ruang kolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia di Papua Barat Daya yang mandiri, berdaya saing, dan berbudaya,” tutupnya.(*)


















