Manokwari, TP – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan juga sebagai Kepala Suku Arfak mengajak kepada seluruh elemen masyarakat yang ada di Papua Barat untuk senantiasa menjaga toleransi, persatuan dan kesatuan, serta keamanan.
Menurutnya, apabila terdapat ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah baik pusat, provinsi hingga kabupaten, masyarakat bisa sampaikan kritiknya secara baik dan melalui mekanisme yang benar, bukan sebaliknya melakukan aksi-aksi yang justru bisa menimbulkan gangguan terhadap keamanan.
“Pemerintah tidak melarang aksi demonstrasi karena diatur di dalam Undang-undang, tapi mekanismenya harus diatur. Kalau ada warga yang tidak puas, silahkan datang sampaikan aspirasi, kalau ada program yang belum maksimal, silahkan sampaikan dengan penuh tanggungjawab,” kata Dominggus kepada para wartawan di Rumah Sakit Umum(RSU) Provinsi Papua Barat, Kamis (28/08).
Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atas aksi-aksi yang ditunggangi dengan kepentingan individu atau kelompok tertentu yang menginginkan perpecahan.
“Contoh kejadian 19 Agustus 2019 di Manokwari, itu karena dimanfaatkan kelompok tertentu, jadi mari kita saling menjaga dan menghargai,” pesannya.
“Keamanan tanggungjawab bersama, satu orang yang berbuat semua dirugikan. Jadi jangan ribut-ribut, ada tokoh masyarakat, ada orang tua, ada kepala suku, disini ada 7 suku di tanah Papua semua ada di Manokwari, kalau ada ketidakpuasan mari duduk bicara sama-sama,” ajaknya. [AND-R4]


















