Manokwari, TP – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Jhonny E. Isir tatap muka dan silaturahmi dengan para tokoh agama Kristen serta gembala gereja, di Hotel Aston Niu Manokwari, Sabtu (30/08) dengan mengusung tema, “bersinergi mewujudkan astacita untuk pembangunan nasional dan kemajuan Papua Barat guna menciptakan Harkamtibmas”.
Pertemuan ini sebagai wujud komitmen Polri dalam membangun kolaborasi yang solid dengan semua elemen masyarakat, termasuk umat Kristiani di Papua Barat.
Pada kesempatan ini, Kapolda menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat secara umum atas situasi dan kondisi yang terjadi belakangan ini baik secara nasional maupun di daerah yang dinilai telah mengganggu rasa aman dan ketenteraman masyarakat.
Kapolda juga tidak menampik dalam pelaksanaan tugas terjadi dinamika yang tidak diinginkan dan anggota Polri yang terlibat dalam insiden sudah di proses.
“Saya sampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi seperti yang menimpa salah satu ojol di Jakarta, itu anggota yang terlibat dalam insiden sudah diproses. Sebagai anggota Polri saya bisa memahami psikologis anggota saat itu, kami juga ada korban, polisi bagian dari masyarakat, kami juga bayar pajak,” ungkap Kapolda.
Kapolda mengakui belakangan ini ada beberapa isu yang lagi marak di skala nasional. Masyarakat diharapkan dapat melihat kejadian tersebut dengan bijak serta tidak terprovokasi karena banyaknya informasi yang belum tentu kebenarannya.
Khusus di Papua Barat, Kapolda juga mengakui terdapat beberapa kejadian yang menyita perhatian masyarakat dan telah berhasil diatasi. Seperti, sebut Kapolda aksi unjuk rasa di Teluk Bintuni oleh pencaker, kejadian di Manokwari terkait dengan kejadian di Sorong.
“Untuk kejadian di Manokwari saya sendiri sudah temui warga di Wirsi, saya sudah mengobrol dan menerima informasi. Kami juga sudah sampaikan kejadian yang terjadi dan kami akan terus evaluasi. Kami terus cermati dinamika yang terjadi secara nasional dan dampaknya terhadap di daerah,” terangnya.
Kapolda menekankan peran tokoh agama dan gembala gereja sangat strategis dan krusial, serta memiliki pengaruh yang sangat besar di hati jemaat dan masyarakat.
“Proses komunikasi yang baik adalah kunci, gereja punya peran penting agar situasi kamtibmas tetap terjaga dan program pemerintah bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Kapolda menegaskan, situasi kamtibmas di wilayah Papua Barat saat ini relatif kondusif. Indikatornya kegiatan pemerintahan berjalan baik. Kegitan sosial, ekonomi, budaya dan religi di masyarakat juga berjalan normal.
“Saya harap banyak masukan, nasehat dan kritikan sebagai bahan evaluasi kami,” harapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, tokoh agama Kristen yang terdiri dari sejumlah pimpinan denominasi gereja, pendeta, Asosiasi Pendeta Indonesia (API). [AND]
 
	    	 
		    

















