Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menghibahkan sertifikat tanah seluas 20 hektar di Sport Center, Kampung Susweni, Manokwari ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemenristekdikti), di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (2/9/2025).
Penyerahan sertifikat tanah seluas 20 hektar ini dilakukan dalam proses penandatanganan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) antara Kemenristekdikti dan Pemprov Papua Barat dalam rangka rencana pembangunan sekolah unggulan Garuda.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan membenarkan Pemprov dan Kemenristekdikti sudah menandantangani NPHD, juga kesepakatan sarana dan prasarana yang bisa dibangun.
“Kita sudah hibahkan sertifikat tanah dari Pemprov kepada Kemenristekdikti. Dengan demikian, semua persyaratan yang diminta sudah kami penuhi, tinggal menunggu tahapan pembangunan saja,” jelas Mandacan kepada para wartawan usai menandatangani NPHD, kemarin.
Ia menjelaskan, gedung sekolah unggulan Garuda akan dibangun oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemenristekdikti untuk mendukung Astacita, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
Lanjutnya, selain pembangunan fisik oleh pusat, sarana dan prasarana pendukung lain seperti akses jalan, air bersih, listrik dan lainnya, akan menjadi tanggung jawab Pemprov Papua Barat. “Kita sudah komitmen untuk menyiapkan sarana dan prasarana lain,” tandas Gubernur.
Sebelumnya, ungkap Mandacan, kurang lebih ada 3 lokasi yang disiapkan Pemprov sebagai alternatif pilihan ke Kemenristekdikti. Diantaranya, lokasi pertama seluas 20 hektar di Kampung Dindey, Distrik Warmare dan lokasi kedua seluas 15 hektar di lahan pangan kebun Susweni dan lokasi ketiga terletak di Sport Center Papua Barat, Kampung Susweni.
“Nah, dari ketiga lahan itu, lokasi Sport Center Papua Barat dipilih dan ditetapkan sebagai lokasi pembangunan gedung sekolah unggulan Garuda oleh Wamenristekdikti saat kunjungan ke Manokwari, Papua Barat, belum lama ini,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Papua Barat, Raymond R. Yap mengatakan, Pemprov telah menghibahkan sertifikat tanah ke Kemenristekdikti.
Proses selanjutnya, ia menjelaskan, Kemenristekdikti akan mengajukan sertifikat tanah ini ke Badan Pertanahan Kabupaten Manokwari untuk memproses sertifikat itu atas nama Kemenristekdikti.
“Artinya, proses pemecahan sertifikat tanah telah berjalan lancar dan selesai di tahap penandatanganan NPHD tadi,” jelas Yap kepada para wartawan, kemarin.
Dalam proses penandatanganan NPHD, ungkap dia, Kemenristekdikti meminta Pemprov menyiapkan jalan alternatif menuju lahan pembangunan sekolah unggulan Garuda.
Dikatakannya, selain jalan utama menuju lokasi sekolah, juga ada jalan alternatif dari Kampung Aipiri.
“Kami akan segera berkoordinasi bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melihat kondisi jalan. kemungkinan jalan menuju Kampung Aipiri akan diperlebar, sehingga ada akses jalan alternatif untuk masuk ke lokasi sekolah,” katanya.
Dikatakan Yap, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya event lain, misalnya jika ada event olahraga di depan, maka akses jalan utama akan padat.
“Untuk itu, atas saran Gubernur, kami akan melihat alternatif jalan lain dari Kampung Aipiri menuju ke lokasi sekolah,” katanya.
Menurut Yap, Kemerinstekdikti akan menyusun detail engineering design (DED) terkait dengan penataan kawasan, termasuk akse jalan masuk dan instalasi air bersih dan jalur arus listrik.
“Dari Kementerian meminta dukungan dari kita Pemprov untuk melihat sarana dan prasarana lain, pendukung sekolah unggulan Garuda. Yang jelas, kita akan menunggu DED dari kementerian,” pungkas Yap. [FSM-R1]



















