Sorong, TP – SKK Migas – Petrogas (Island) Ltd. melalui Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) terus berupaya untuk menguatkan pondasi ekonomi kerakyatan di sekitar wilayah operasi dengan berkolaborasi serta bersinergi bersama pemerintah daerah melalui instansi terkait. Penguatan pondasi ekonomi salah satunya dilakukan melalui pelaksanaan program PPM bidang Ekonomi – Pengembangan Usaha Ekonomi Kerakyatan yang bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Sorong.
Pelaksanaan PPM bidang Ekonomi ini dilaksanakan di Balai Kampung Maralol, Distrik Salawati Tengah pada Jumat (5/9) kemarin. Melalui program ini, Petrogas (Island) Ltd. berupaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan dan perawatan alat tangkap, khususnya jaring ikan. Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 20 orang nelayan Kampung Maralol ini diawali dengan presentasi materi oleh fasilitator dari Dinas Perikanan Kabupaten Sorong dan juga praktek merakit jaring serta perbaikan jaring rusak dengan metode menjahit.
Mewakili pemerintah daerah Kabupaten Sorong, Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Sorong, Harlen Rayen Pane S.Pi menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan PPM ini.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Petrogas (Island) Ltd. yang sudah melaksanakan PPM Ekonomi di Kampung Maralol ini. Kami di Dinas Perikanan berharap pelatihan yang diikuti dapat bermanfaat dan menjadi motivasi bagi anggota nelayan dalam meningkatkan usaha ekonomi khususnya penangkapan ikan. Sehingga kegiatan usaha penangkapan ikan dapat berjalan lebih baik lagi, apalagi ketersediaan peralatan pendukung seperti perahu dan motor tempel juga sudah ada, yang dapat mempercepat kegiatan penangkapan ikan yang lebih efektif. Ini diharapkan juga dapat memberikan dampak yang positif bagi ekonomi masyarakat, khususnya di sektor usaha perikanan tangkap,” terangnya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Mardianto menyampaikan bahwa Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Nelayan dan Penyediaan Peralatan Pendukung merupkan bentuk kepedulian SKK Migas – Kontraktor KKS Petrogas Island Ltd kepada masyarakat di Wilayah Ring 1 daerah operasi sebagai bagian dari Program Pelibatan Masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan mendukung kelancaran operasional kegiatan hulu migas dilapangan dalam upaya meningkatkan produksi dan lifting untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Manager Field Operations RH Petrogas Companies in Indonesia, Mustaman menjelaskan, bahwa penguatan pondasi ekonomi masyarakat menjadi salah satu fokus dari program PPM perusahaan, agar masyarakat dapat mandiri secara ekonomi. Selain itu juga untuk meningkatkan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat di sekitar wilayah operasi, sehingga tercipta situasi kondusif yang dapat mendukung kelancaran kegiatan operasi hulu migas.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para peserta tidak hanya memahami teknik penggunaan jaring yang efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga mampu merawat alat tangkap tersebut agar lebih tahan lama dan produktif. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh hari ini, kami yakin para nelayan dan pelaku usaha perikanan akan lebih siap menghadapi tantangan di lapangan serta dapat meningkatkan taraf hidupnya secara mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.
Masyarakat peserta pelatihan pun mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Aparatur Kampung Maralol, Mathias Wehminit yang juga sebagai peserta pelatihan mengungkapkan rasa syukurnya dan terima kasih kepada Petrogas (Island) Ltd. yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan dan serta bantuan jaring ikan yang diberikan.
“Program kolaborasi sangat membantu kami masyarakat nelayan dalam upaya meningkatkan pengetahuan kami. Dengan pelatihan ini masyarakat dapat mengetahui tahapan-tahaan dalam menjahit jaring ikan, sehingga dapat memperbaiki jaringnya sendiri kalau rusak,” ungkapnya.
Di akhir pelaksanaan kegiatan, diserahkan peratan sarana produksi berupa jaring ikan dan juga bibit tanaman pohon buah yang selanjutnya dapat langsung ditanam oleh pemerintah kampung bersama masyarakat secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing. (*CR24)