Manokwari, TP – Staf Ahli Menteri Bidang Pemerataan Pembangunan Nasional Kementerian Pembangunan Nasional (Bappenas), Tri D. Virgiyanti, meminta pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten di Papua Barat, dapat melaksanakan lima agenda transformasi ekonomi untuk meningkatkan perekonomian baik daerah maupun negara.
Hal itu disampaikan Virgiyanti pada seminar Pekan Perekonomian Daerah Papua Barat (PapedanomicS) tahun 2025, yang diselenggarakan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Papua Barat, di Aston Niu Hotel Manokwari, Kamis (18/9/2025).
Ia menyebutkan, lima agenda transformasi ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yaitu Iptek, Inovasi, dan Produktivitas Ekonomi, penerapan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik, serta perkotaan pedesaan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
“Dalam RPJPN sudah ada lima agenda yang menjadi acuan dan itu dirinci oleh pemerintah pusat sampai daerah. Di daerah juga sangat penting untuk membangun perekonomian tidak hanya bagi daerah sendiri tetapi juga secara nasional,” ujarnya.
Ia menerangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada sekitar 5 persen. Sedangkan, Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan tumbuh menjadi 7-8 persen. Ini merupakan tantangan yang berat.
Lanjut, Virgiyanti menerangkan, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh Kawasan Barat Indonesia. Dibutuhkan strategis pembangunan yang tepat sasaran agar daya saing ekonomi wilayah timur dapat terus meningkat, dan kesenjangan antar wilayah semakin kurang.
Dari 38 provinsi se Indonesia, pertumbuhan ekonomi Papua Barat berada pada urutan ketujuh dari bawah dengan 0,30 persen di tahun 2024 yang menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Memang perlu kerja keras, karena pertumbuhan daerah sangat penting untuk membantu pertumbuhan daerah itu sendiri dan secara nasional,” tukasnya. [SDR-R4]


















