Manokwari, TP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat gelar Gerakan Pangan Murah dan Donor Darah dalam rangka Hari Statistik Nasional (HSN) dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026, Selasa (23/9/2025).
Gerakan Pangan Murah dan Donor Darah itu berlangsung halaman Kantor BPS Papua Barat dengan tema ‘Statistik Berdampak, Indonesia Maju: Aksi dan Sinergi bersama menyukseskan sensus Ekonomi Tahun 2026 di Provinsi Papua Barat’
Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Ir. Merry, M.P. mengatakan,tepat tanggal 26 September telah ditetapkan sebagai HSN dan tanggal tersebut dianggap sebagai titik kemerdekaan statistik dari aturan sistem perundang – undangan kolonial.
Peringatan HSN merupakan momentum yang tepat untuk memupuk kesadaran akan pentingnya statistik dalam setiap sendi kehidupan.
“HSN bukanlah hari ulang Tahun BPS. Tapi HSN milik seluruh lapisan bangsa Indonesia, inikah yang melatarbelakangi kami gelar rangkaian perayaan HSN yang tidak hanya berfokus pada insan BPS saja namun untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut merasakan kemeriahan HSN,” kata Merry dalam sambutannya.
BPS Papua Barat terus berupaya agar Sensus Ekonomi Tahun 2026 dapat terlaksana dengan baik dan mampu menghasilkan data yang akurat dan terkini tentang kondisi ekonomi khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat.
Data yang tepat sangat dibutuhkan untuk penyusunan kebijakan yang efektif dan juga bermanfaat.
Untuk itu, pihaknya berharap, adanya dukungan dari seluruh dukungan dari setiap lapisan masyarakat dan juga dukungan dari pemerintah daerah sangat diharapkan untuk Sensus Ekonomi Tahun 2026.
Dikatakan Merry, gerakan pangan murah dan donor darah merupakan kegiatan kolaborasi bersama Bank Indonesia (BI), Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat dan Palang Merah Indonesia (PMI) Papua Barat.
Merry menyampaikan apresiasi dan terima kasih terhadap dukungan yang telah diberikan dan ini merupakan wujud aksi nyata bagi masyarakat Papua Barat.
“Ya, mudah-mudahan sinergritas ini dapat terus berlanjut. Bukan saja pada kegiatan ini. Tetapi pada kegiatan-kegiatan yang akan datang,” kata Merry saat memberikan sambutannya.
Dirinya berhadap, gerakan pangan murah ini dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok makanan sekaligus pengendalian inflasi pangan di Papua Barat.
“Kemudian, ada juga kegiatan donor darah. Kegiatan ini mendorong kita agar ikut berpartisipasi dalam meningkatkan rasa kepedulian dan kemanusiaan bagi orang-orang yang membutuhkan darah,” pungkas Merry.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Gubernur Papua Barat, Nicolaus Untun Tike mengatakan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS menyelenggarakan sensus sekurang-kurangnya sekali dalam sepuluh tahun.
Indonesia mengenal tiga sensus utama, yakni Sensus Penduduk setiap tahun berakhiran 0, Sensus Pertanian setiap tahun berakhiran 3, dan Sensus Ekonomi setiap tahun berakhiran 6.
“Dengan demikian, tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi bangsa kita, termasuk Papua Barat, dalam melaksanakan Sensus Ekonomi,” ujarnya.
Ia menegaskan, salah satu misi utama pembangunan di Papua Barat adalah meningkatkan daya saing dan iklim investasi daerah. Hal itu hanya dapat dicapai melalui ketersediaan data yang akurat, mutakhir, dan terpercaya.
“Sensus Ekonomi 2026 menjadi instrumen vital untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai struktur ekonomi, potensi usaha, serta daya dorong perekonomian Papua Barat,” singkat Tike.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Papua Barat, Lasarus Ullo mengatakan, tentunya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab pihaknya sangat mendukung kegiatan pangan murah seperti ini.
Sebab, kata dia, kegiatan atau gerakan pangan murah di tengah-tengah masyarakat seperti ini sangat berdampak langsung bagi masyarakat di Manokwari Papua Barat.
“Saat ini inklasi kita sementara belum, sehingga kita gelar kegiatan ini untuk menekam angka inflasi sekaligus membantu masyarakat kita,” jelas Ullo kepada wartawan di sela-sela kegiatan gerakan pangan murah.
Dijelaskan Ullo, dukungan yang diberikan Pemprov Papua Barat dalam hal ini menghadirkan teman-teman pelaku usaha dari distributor bahan makanan dan UMKM di Manokwari.
“Kurang lebih ada 6 distributor yang kita ajak kemarin dengan menyediakan bahan pokok makanan, baik beras, telur ayam, bawang merah dan putih, cabe, daging ayam serta lainnya dengan harga yang turun dari harga normal,” tandas Ullo. [FSM-R2]
