Manokwari, TP – Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru, menggelar acara tatap muka bersama sejumlah kepala suku dari wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya yang berdomisili di Manokwari, bertempat di Aula Kodam XVIII Kasuari, Arfai, Manokwari, pada Jumat (26/09).
Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, yaitu Staf Ahli Gubernur Papua Barat, Dr. Niko Tike, beserta sejumlah pejabat Kodam XVIII Kasuari.
Pertemuan ini bertujuan mempererat hubungan dan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan tokoh adat.
Pada kesempatan ini, Niko menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dengan TNI dalam menjaga stabilitas keamanan, mendukung pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya secara umum Gubernur Papua Barat mengapresiasi komitmen dan dedikasi TNI, khususnya Kodam XVIII Kasuari dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI di Papua Barat.
Kehadiran TNI dianggap bukan hanya sebagai penjaga keamanan tetapi juga mitra pembangunan yang turut memberikan kontribusi dalam berbagai pembangunan di Papua Barat.
Peran TNI dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Barat sangat penting. Untuk itu, melalui forum tersebut diharapkan dapat terjalin kolaborasi dalam menjaga keamanan, menyukseskan program-program pemerintah, serta membahas strategi menghadapi tantangan pembangunan.
“Gubernur berharap TNI-Polri dapat menjaga keamanan sehingga pemerintah dapat membangun daerah dengan lancar. Kami mengajak semua pihak untuk membantu Pangdam yang baru 3 minggu bertugas,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru, memulai acara dengan memperkenalkan diri, kemudian memaparkan beberapa topik utama yang menjadi fokus pembahasan.
Pertama mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pangdam menekankan bahwa program ini adalah program Presiden untuk menghasilkan generasi muda yang sehat dan cerdas.
Untuk itu Pangdam meminta adanya pengawasan bersama TNI-Polri dan pemerintah untuk memastikan dapur sehat berjalan baik, sehingga manfaatnya tidak hanya untuk gizi anak tetapi juga perekonomian masyarakat.
“Kita harap bisa memanfaatkan dengan baik program ini. Jangan terganggu dengan situasi di luar Papua, kita Papua Barat harus tetap fokus bersatu menyukseskan program ini,” ajaknya.
Kedua mengenai kemandirian pangan, Pangdam mengajak masyarakat untuk mengelola lahan dengan baik dan bekerjasama mewujudkan kemandirian pangan, tidak hanya terpusat di Manokwari tetapi juga menyentuh daerah lain.
Ketiga mengenai pengembangan satuan TNI AD melalui pembentukan Yonif Teritorial yang bertujuan memperkuat pertahanan wilayah, mendukung pembangunan dan kesejahteraan, serta mempercepat penanggulangan bencana dan masalah sosial di daerah tertinggal.
“Pangdam mengakui prosesnya membutuhkan waktu dan manajemen yang baik,” ujarnya.
Keempat mengenai rekrutmen TNI AD, Pangdam mengajak pemuda-pemudi di Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk bergabung menjadi prajurit TNI AD sebagai wujud pengabdian kepada daerah dan negara.
“Kami harap program-program ini bisa dimanfaatkan. Kami mohon dukungan dan bantuan agar mendapatkan konsep yang terbaik,” pungkasnya.
Acara tatap muka ini ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara Pangdam, pejabat Kodam, dan para kepala suku guna mencari solusi dan membangun kesepahaman dalam menghadapi berbagai tantangan di wilayah Papua Barat. [AND-R4]