Manokwari, TP – Hari pertama pencarian terhadap Ahmad Rizaldi (15), siswa SMP Negeri 15 Rendani Manokwari yang dilaporkan tenggelam diperairan Teluk Sawaibu, Taman Ria, Manokwari, belum membuahkan hasil.
Operasi pencarian yang digelar Basarnas Manokwari bersama aparat Kepolisian selama kurang lebih lima jam masih nihil. Berdasarkan pantauan Tabura Pos di lokasi, upaya pencarian dilakukan sejak laporan diterima sekitar pukul 12.46 WIT dan baru dihentikan sementara pada pukul 17.30 WIT.
Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Kepala Operasi Basarnas Manokwari, Reza Afriyanto kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (09/10). “ Iya benar, upaya pencarian hari pertama masih nihil. Besok (Jumat,red) kita lanjutkan lagi sekitar pukul 05.30 WIT di lokasi yang sama,” ungkapnya.
Reza menjelaskan bahwa pencarian hari kedua akan kembali dilanjutkan dengan menerjunkan sejumlah personel dan unit perahu karet.
Metode yang digunakan tetap sama, yakni penyisiran permukaan air, penyelaman, snorkeling, serta penggunaan teknologi Aqua Eye atau alat pendeteksi bawah air.
Reza mengaku pihaknya mengalami kendala pada pencarian hari pertama disebabkan oleh kendala cuaca buruk, seperti angin kencang dan ombak besar, menyebabkan visibilitas di dalam air sangat terbatas, kurang lebih hanya satu meter.
Reza menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi secara langsung dengan keluarga korban. “ Tadi kita sudah koordinasi sama orang tua dan keluarga korban. Kita sudah sampaikan upaya yang dilanjutkan, kendala yang dialami, dan rencana tindak lanjutnya. Pencarian akan terus dilakukan hingga 7 hari ke depan,” pungkasnya.
Sebelumnya korban dilaporkan tenggelam di sekitar perairan Teluk Sawaibu, tepatnya di sekitar Batu Kotak dekat Hotel Oriestom Bay Taman Ria, Manokwari, pada Kamis (09/10).
Korban diduga tenggelam setelah terbawa arus ombak yang cukup kencang. Kejadian bermula ketika korban dan tiga temannya tiba di lokasi.
Korban bersama ketiga temannya kemudian melepas pakaian dan turun untuk mandi. Tidak lama kemudian, korban terseret arus ombak yang saat itu memang berada dalam kondisi cukup kencang.
Temannya sempat berupaya menolong korban, namun karena korban sudah terlanjur terbawa arus serta ombak yang tinggi, mereka tidak berani untuk melakukan penyelamatan.
Kejadian ini menyita perhatian warga sekitar yang berkerumun di lokasi. Orang tua dan kerabat korban terlihat berada di tepi perairan, dengan raut wajah penuh harap dan kepiluan. Beberapa anggota keluarga tampak histeris, berharap Ahmad Rizaldi dapat segera ditemukan.
Dalam suasana duka, keluarga korban juga terlihat melakukan tradisi dengan membakar dupa dan menaburkan bunga di sekitar lokasi kejadian. Mereka berharap anaknya bisa segera ditemukan. [AND-R2]
