Ransiki, TP – Puskesmas Neney, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) sempat dipalang, Jumat pekan lalu. Aksi itu dipicu karena warga merasa kecewa terhadap petugas medis tidak ada di tempat tugas.
Tindakan pemalangan Puskesmas itu turut dibenarkan Kepala Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel, dr. Iwan P. Butar- Butar, saat di konfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Rabu (8/10).
Butar- Butar mengakui, benar adanya pemalangan yang dilakukan masyarakat di Puskesmas Neney, lantaran tidak adanya petugas medis di tempat tugas.
“Masyarakat palang Puskesmas Neney karena saat mau berobat petugas tidak ada di tempat. Jumat pekan lalu saya turun dengan teman-teman dari dinas untuk membuka palang,” ungkap Butarbutar.
Lanjut dia, selain membuka palang, kehadirannya di Distrik Neney sekaligus membuka pembicaraan dengan tokoh masyarakat setempat serta petugas medis Puskesmas Neney, terkait alasan pemalangan.
Dari hasil pembicaraan itu, di ketahuilah bahwa memang petugas medis yang bertagar di Puskesmas Neney, tidak tinggal di tempat tugas lantaran belum adanya rumah yang layak huni.
Ia mengungkapkan, memang ada pembangunan 2 rumah dinas sejak tahun 2022 silam, namun pekerjaannya belum selesai, sehingga tidak representatif bagi petugas medis untuk bisa tinggal di bangunan tersebut.
Namun demikian, secara reinci terkait pembantu 2 rumah dinas tersebut, tidak bisa dia jelaskan karena bukan di masa kepemimpinannya. ” Nanti saya konfirmasi dulu siapa PPK-nya, sehingga bisa mencari solusi untuk penyelesaian bangunan tersebut,” ujarnya.
.
Butar- Butar mengungkapkan, permasalahan rumah dinas memang menjadi kendala bagi para petugas medis untuk tinggal di tempat tugas. Maka, yang dilakukan adalah petugas hanya datang memberikan pelayanan setelah itu turun kembali ke kota.
Meski begitu, dirinya tak menapik, bahwa sejujurnya ada di antara petugas medis Puskesmas Neney yang memang ngeyel dan tidak mau bekerja, padahal jadwal pelayanan dan jam dinas sudah di atur dengan bijaksana oleh Kepala Puskesmas Neney.
Atas persoalan itu, selaku pimpinan dan atas nama Dinas Kesehatan, dia telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Distrik Neney dan meminta supaya palang bisa di buka, dengan catatan apa yang menjadi permasalahan di internal akan perbaiki kedepannya.
“Petugas medis yang memang membangkang kita akan lakukan pembinaan, kalau memang tidak ada perubahan baru kita tahan gajinya. Sekarang pelayanan sudah kembali berjalan,” tukas Butarbutar. [BOM-R2]