Manokwari, TP – Sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dalam sepekan terakhir di Pasar Wosi, Manokwari. Ini diduga lantaran penyerapan kebutuhan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pedagang telur di Pasar Wosi, Baharuddin menyebut, harga satu ikat berisi enam rak telur mengalami kenaikan dari harga Rp367.000 menjadi Rp378.000. Sedangkan untuk harga eceran, satu rak telur dijual Rp68.000 dari harga sebelumnya Rp65.000.
“Telur didatangkan dari Surabaya. Kalau kenaikan informasinya karena MBG ya, kalau tidak salah,” kata Baharuddin kepada Tabura Pos di Pasar Wosi, Manokwari, Senin (15/10/2025).
Menurutnya, kenaikan harga terjadi sekitar seminggu terakhir ini dan merata di semua pedagang. Meski harga mengalami kenaikan, tetapi daya beli masyarakat tetap normal.
Baharuddin mengatakan, sebagai agen, stok telur yang diterimanya tetap sama sesuai kebutuhan, tetapi ada sejumlah pedagang eceran yang dikabarkan mengalami kekurangan pasokan. “Saya dengar begitu, stok kurang karena telur di Jawa sudah dikirim merata untuk MBG,” katanya.
Selain telur, kenaikan juga terjadi pada harga sembako, seperti beras dan minyak goreng. Pedagang sembako di Pasar Wosi, Mama Arnol mengatakan, untuk harga beras memang mengalami kenaikan bertahap dalam 2 bulan terakhir.
Dirincikannya, beras Lopoijo dijual Rp335.000 per karung sekarang mengalami kenaikan menjadi Rp350.000 per karung serta harga eceran dijual Rp19.000 per kg dari harga Rp18.000 per kg.
Dia mengakui, harga beras lain juga mengalami kenaikan, seperti beras Uduk seharga Rp340.000 per karung dari harga Rp320.000 per karung, termasuk beras Betet dari harga Rp82.000 menjadi Rp88.000.
“Naik semua, kenaikan sudah lama, sekitar dua bulanan naik terus. Sempat beras Lopoijo kosong karena informasinya dari Jawa kosong, didistribusikan ke daerah,” kata Mama Arnol.
Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng. Minyak goreng Bimoli yang sebelumnya dijual Rp420.000 per karton mengalami kenaikan menjadi Rp445.000, minyak goreng Mubarok naik dari harga Rp380.000 menjadi Rp390.000 per karton. “Dari agen naik, maka penjualan juga naik,” ujarnya.
Namun, Mama Arnol mengaku ada sejunlah komoditas yang mengalami penurunan harga seperti bawang putih seharga Rp50.000 per kg turun menjadi Rp32.000 per kg dan bawang merah dari harga Rp40.000 per kg menjadi Rp32.000 per kg.
Untuk harga cabe keriting juga mengalami penurunan dari harga Rp30.000 – Rp40.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg. “Turun karena tidak ada pengiriman keluar. Tomat naik dari Rp10.000 menjadi Rp12.000 untuk ecerannya. Yang bikin mahal itu karena barang lari keluar,” tutup Mama Arnol. [AND-R1]