• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Sabtu, Oktober 18, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home MANOKWARI

Menjadi Pengecer, KDMP Aimasi Terkendala Modal

AdminTabura by AdminTabura
16/10/2025
in MANOKWARI
0
Menjadi Pengecer, KDMP Aimasi Terkendala Modal

Pengurus KDMP Aimasi, Distrik Aimasi sebagai pengecer sembako. Foto: IST

0
SHARES
15
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TP – Dari 173 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang akan didirikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, sejauh ini hanya 1 KDMP yang berjalan, yakni KDMP Aimasi di Distrik Aimasi.

KDMP Aimasi adalah salah satu dari ribuan koperasi percontohan di Indonesia yang di-launching secara simbolis oleh Presiden, Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025 silam.

Ketua KDMP Aimasi, Sayuti menjelaskan, setelah launching dan menjadi percontohan, pengurus berusaha KDMP Aimasi bisa beroperasi. Sejauh ini, kata dia, KDMP Aimasi sudah berusaha dengan modal awal yang bersumber dari anggota dan iuran para pengurus sebagai saham untuk menjalankan koperasi yang menjadi program unggulan Prabowo.

“Modal kita murni dari anggota dan iuran pengurus untuk tanam saham, bisa Rp50.000.000 – Rp100.000.000 supaya ini bisa berjalan, karena sudah kita terlanjut mock up, diresmikan, izin sudah aktif, kan sayang kalau tidak berjalan,” kata Sayuti kepada Tabura Pos via ponselnya, Rabu (15/10/2025).

Kendala modal yang masih terbatas, jelas Sayuti, maka KDMP Aimasi masih berstatus pengecer barang pokok atau sembako, kerja sama bersama BUMN, seperti Bulog, Pertamina, PT. Pos dan perbankan.

“KDMP bergerak sementara sebagai pengecer sembako beras SPHP dari Bulog, Pertamina untuk minyak tanah, PayPos dan BRI Link, karena kita terkendala modal,” katanya.

Dijelaskannya, KDMP Aimasi juga mempunyai keinginan bisa berstatus menjadi distributor, tetapi untuk menjadi distributor, tentunya membutuhkan modal cukup besar, sedangkan KDMP Aimasi belum tersentuh bantuan modal dari perbankan atau pemerintah seperti yang diwacanakan.

Ia menerangkan, modal yang dibutuhkan tergantung status, jika status pengecer, maka tidak terlalu besar, tetapi sebaliknya, jika statusnya distributor, tentu membutuhkan modal yang cukup besar.

“Terus terang, kita belum tersentuh modal dari perbankan. Kita masih murni saham dari para pengurus. Sementara yang kita jalankan hanya pengecer saja, belum ke arah distributor,” kata Sayuti.

Diakuinya, KDMP Aimasi sebagai percontohan sudah pernah mengajukan proposal pinjaman modal ke perbankan dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Sayuti mengaku, proposal yang dibuat detail, mulai penjelasan tentang pengajuan rencana kerja sampai rincian pengembalian, tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan. “Pernah dari LPDB minta kita mengajukan dana, karena tergolong koperasi mock up, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan, belum ada modal yang diterima,” tandas Sayuti.

Ditanya soal pengelolaan dan produksi sektor pertanian yang menjadi unggulan, ungkap Sayuti, KDMP Aimasi belum sampai ke situ, karena terkendala modal.

Ia menjelaskan, sejauh ini, sektor pertanian, KDMP Aimasi sebatas mengakomodir beras lokal dari petani di wilayah Satuan Pemukiman (SP). “Itu kita tampung dan jual kembali. Kalau ambil tergantung panen patani. Kadang kita ambil 1 ton, kadang 500 kg, karena setiap petani punya hasil panen yang beda-beda. Kalau penjualannya relatif,” katanya.

Meski terkendala modal, Sayuti mengaku tetap bersyukur sebagai percontohan dan bisa beroperasi dengan lancar. Bahkan, koperasi yang dikelola 8 orang, terdiri 5 pengurus dan 3 pengawas, sudah membentuk gerai di 2 tempat di Distrik Aimasi. [SDR-R1]

Previous Post

Ibu Hamil Positif HIV, Sifilis, dan Hepatitis B Cukup Tinggi

Next Post

KM Sinabung Disiapkan Menjadi Hotel Apung 1 Abad Injil di Teluk Wondama

Next Post
Mudahkan Pembelian Tiket, Pelni Manokwari Ajak Masyarakat Manfaatkan Pelni Mobile

KM Sinabung Disiapkan Menjadi Hotel Apung 1 Abad Injil di Teluk Wondama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

Browse by Category

  • ARTIKEL
  • BINTUNI
  • Blog
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • INFO GRAFIK
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • News
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • Post
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!